Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komposer Keigo Oyamada Mengundurkan Diri, Lagu Pembukaan Olimpiade Jepang Diganti

Semula lagu buatan Oyamada direncanakan akan digunakan selama sekitar 4 menit di awal upacara pembukaan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Komposer Keigo Oyamada Mengundurkan Diri, Lagu Pembukaan Olimpiade Jepang Diganti
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Majalah Quick Japan terbitan Asahi bulan Agustus 1995 memuat wawancara dengan Keigo Oyamada. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Empat hari menjelang pembukaan Olimpiade Tokyo 23 Juli 2021, komposer lagu Keigo Oyamada mengundurkan diri dan lagu pembukaan dibatalkan diganti dengan yang baru.

Saat ini lagu pembukaan Olimpiade sedang dibuat.

"Panitia tidak akan menggunakan lagu-lagu yang ditulis oleh Oyamada pada upacara pembukaan Olimpiade Paralimpiade yang akan datang," tegas Sekretaris Jenderal Toshiro Muto dari Panitia Penyelenggara, Senin (19/7/2021) malam.

Pengunduran diri Keigo Oyamada secara mendadak awalnya tidak diterima. Namun karena masyarakat tidak bisa memaafkan perbuatan Oyamada di masa lalu, akhirnya Panitia menerima pengunduran diri Oyamada.

Semula lagu buatan Oyamada direncanakan akan digunakan selama sekitar 4 menit di awal upacara pembukaan.

Tetapi Panitia memutuskan untuk menggantinya setelah mengundurkan diri, dan tim produksi yang tersisa sedang mempertimbangkan membuat lagu yang baru.

Berita Rekomendasi

Oyamada juga membatalkan upacara pembukaan Paralimpiade dan sama sekali ke luar dari kepanitiaan.

Baca juga: Dua Pertiga Warga Jepang Tidak Percaya Olimpiade Tokyo Aman Dari Covid-19

"Permintaan maaf Oyamada tidak diterima oleh masyarakat, dan Panitia tidak dapat memeriksa perilaku masa lalu. Itu juga alasan mengapa saya membuat kesalahan. Saya sangat menyesal dan meminta maaf sedalamnya," tambah Muto.

Harian Asashi Shimbun melaporkan minggu lalu, bahwa Oyamada pernah mengakui--dalam wawancara bersama majalah Quick Japan edisi Agustus 1995--bahwa dirinya seorang pembully.

Teman-temannya, dan bahkan, penyandang disabilitas, menjadi korbannya.

Perlakuan kasar yang dilakukan Oyamada dilaporkan begitu parah, antara lain memaksa orang lain memakan kotoran hingga masturbasi.

Oyamada di masa mudanya juga menggambarkan kebiasaan membully teman sekelasnya di majalah lain, demikian dilaporkan Harian Asahi Shimbun.

Oyamada juga mengumumkan pengunduran dirinya lewat media sosial.

"Mengenai keikutsertaan saya di Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020, saya benar-benar merasa menerima permintaan itu kurang mempertimbangkan banyak pihak," kata Oyamada di halaman Twitter-nya.

Baca juga: Mantan Dubes Jepang Untuk Indonesia Termasuk Kelompok Penentang Olimpiade Paralimpiade

"Saya mengontak pihak terkait dan mengajukan pengunduran diri saya ke panitia penyelenggara," katanya.

Pada Jumat, Oyamada, yang juga dikenal sebagai Cornelius, mengatakan dirinya menyesal dan merasa harus bertanggung jawab.

"Saya menyampaikan permintaan maaf saya yang tulus. Di masa sekolah, saya dan pada saat wawancara (majalah), saya adalah pria yang sangat tidak dewasa yang tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan korban," katanya dalam pernyataan itu.

Sampai saat ini masyarakat masih belum bisa memaafkan kesalahan Oyamada karena melakukan bullying dan juga kepada penyandang disabilitas di Jepang.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas