Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Olimpiade dan Liburan Musim Panas, Kasus Baru Covid-19 di Tokyo Jepang Bisa Lebih 3.000 Orang/Hari

Profesor Mitsuo Kaku mengimbau untuk mengambil langkah-langkah seperti mengenakan masker secara tegas untuk mengurangi kemungkinan orang bertemu.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Olimpiade dan Liburan Musim Panas, Kasus Baru Covid-19 di Tokyo Jepang Bisa Lebih 3.000 Orang/Hari
Foto NHK
Profesor Mitsuo Kaku, seorang profesor yang ditunjuk secara khusus di Universitas Kedokteran dan Farmasi Tohoku, yang akrab dengan pengendalian penyakit menular. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jumlah kasus baru Covid-19 di Jepang diperkirakan bakal lebih dari 3.000 orang per hari akibat Olimpiade Tokyo dan masa liburan musim panas ini.

"Kalau dari dalam Olimpiade tak ada masalah karena ada gelembung yang membatasi mereka dari masyarakat Jepang. Tetapi kegiatan pertandingan akan membuka cafe-cafe dengan televisi sehingga akan banyak orang berteriak dan lupa dengan maskernya, menjadi pusat-pusat penularan infeksi terutama varian delta," papar Mitsuo Kaku, seorang profesor yang ditunjuk secara khusus di Universitas Kedokteran dan Farmasi Tohoku, yang memimpin "dewan ahli" di Tokyo.

Mengenai situasi infeksi di Tokyo sesaat sebelum pembukaan Olimpiade, dikhawatirkan akan cepat membesar.

"Kami menghadapi krisis terbesar sejauh ini terutama daerah Tokyo," ujarnya.

Profesor Mitsuo Kaku mengimbau untuk mengambil langkah-langkah seperti mengenakan masker secara tegas untuk mengurangi kemungkinan orang bertemu satu sama lain.

Profesor Mitsuo Kaku mengatakan bahwa risiko utama yang dihadapi Tokyo saat ini adalah: jumlah orang terinfeksi belum cukup berkurang meskipun deklarasi darurat telah dikeluarkan.

Baca juga: PPKM Darurat 2 Pekan Diterapkan, Kasus Covid-19 Masih Alami Peningkatan Dua Kali Lipat

BERITA REKOMENDASI

Tindakan yang tidak memadai seperti memakai masker, infektivitas, hal-hal tersebut menunjukkan bahwa virus mutan delta dikonfirmasi dari India, yang memiliki kekuatan kuat, menyebar, dan bahwa 4 hari liburan berturut-turut, liburan musim panas, Olimpiade Tokyo telah dimulai, dan gerakan orang menjadi aktif.

Selain itu, menurut Profesor Kaku, tekanan medis akan terjadi ketika jumlah pasien rawat inap di Tokyo melebihi 2.600 dari pengalaman saat perawatan medis ketat karena gelombang ketiga infeksi menyebar dari akhir tahun hingga awal tahun akan terjadi lagi.

Konon, sejak akhir Juni 2021 meningkat dua kali lipat, dan jumlah orang sudah mencapai 2.300, yang berarti situasinya semakin sulit.

"Saya pikir Tokyo sedang menghadapi krisis terbesar sejauh ini. Kali ini, ada kemungkinan bisa lebih dari 3.000 orang per hari akan terinfeksi," kata Profesor Kaku.

"Jadi sangat sulit keadaannya nanti. Saya khawatir sekali ada kemungkinan bahwa itu akan menyebar secara nasional, dan saya pikir orang-orang yang relatif muda akan banyak dirawat di rumah sakit secara nasional, sehingga perlu untuk membuat sistem medis dan sistem untuk mencegah suasana kejengkelan di rumah dan perawatan medis hotel," ujarnya.

Baca juga: Natsuo Kirino, Wanita Pertama Sebagai Ketua PEN Club Jepang


Mengenai risiko penyebaran infeksi akibat Olimpiade, "Karena Olimpiade diadakan dalam gelembung, tidak banyak kemungkinan infeksi akan menyebar ke luar, tetapi bar atau cafe olahraga akan bermunculan oleh karena kegiatan Olimpiade. Saya khawatir bahwa orang-orang tidak tahu cara melepas masker dan minum alkohol untuk bersorak keras di jalanan atau akan berkumpul dan bersorak sehingga mempercepat penyebaran infeksi."

Profesor Kaku ingin masyarakat kembali ke dasar-dasar penanggulangan seperti memakai masker.

Juga, mengapa manajemen puncak pemerintah pusat dan daerah harus mengambil tindakan terhadap infeksi sekarang, dan tindakan apa yang harus diambil untuk mencegahnya?

"Secara ilmiah perlu untuk menjelaskan alasannya sekali lagi dan menunjukkan strategi keluar sampai vaksinasi selesai," kata dia

Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas