Artileri Pasukan Israel Tembaki Lebanon sebagai Balasan Atas 2 Roket yang Lewati Perbatasan
Dijelaskan dalam sebuah pernyataan pada Selasa (20/7/2021), pertahanan udara Israel mencegat salah satu roket, dan yang kedua jatuh di area terbuka.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan militer Israel ungkapkan artilerinya menembaki Lebanon selatan, setelah dua roket diluncurkan ke wilayah Israel.
Dijelaskan dalam sebuah pernyataan pada Selasa (20/7/2021) bahwa pertahanan udara Israel mencegat salah satu roket, dan yang kedua jatuh di area terbuka.
Melansir Al Jazeera, tidak ada cedera atau kerusakan yang dilaporkan.
Pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon, yang dikenal sebagai UNIFIL, mengatakan radarnya mendeteksi roket yang ditembakkan dari Lebanon selatan menuju Israel tepat sebelum pukul 04.00 waktu setempat, pada Selasa (20/7/2021).
Baca juga: 13 Orang Tewas saat Rumah Sakit di Suriah Terkena 2 Serangan Artileri
Baca juga: Ukraina Laporkan 1 Tentara Tewas dalam Serangan Artileri Kelompok Separatis yang Didukung Rusia
Selanjutnya, artileri Israel menembak ke arah Lebanon, kata pasukan PBB.
Tentara Lebanon mengatakan Israel menembakkan 12 peluru artileri ke daerah Wadi Hammoul, tidak menyebabkan kerusakan atau korban jiwa.
Tentara mengatakan unitnya di sana telah menemukan tiga landasan peluncuran untuk roket tingkat di daerah al-Qulaylah, salah satunya dengan roket yang disiapkan untuk menembak yang kemudian dinonaktifkan oleh unit khusus tentara.
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Lebanon bertanggung jawab atas serangan roket semalam dan bahwa "Israel akan bertindak melawan segala ancaman terhadap kedaulatan dan warganya".
"Kami tidak akan membiarkan krisis sosial, politik dan ekonomi di Lebanon berubah menjadi ancaman keamanan bagi Israel," kata Gantz.
Baca juga: Mengapa Korea Selatan Kembangkan Iron Dome ala Israel? Ini Penjelasan Pakar
Baca juga: Ogah Jualan di Wilayah Jajahan Israel, Perusahaan Es Krim AS Ben & Jerrys Bikin Murka PM Bennet
Lebanon telah berjuang dengan krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk krisis ekonomi yang telah menimbulkan kekhawatiran akan gelombang kekerasan di sana.
UNIFIL mengatakan telah melakukan kontak dengan pejabat militer di Lebanon dan Israel untuk "mendesak pengekangan maksimum" untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.
Baik penjaga perdamaian dan tentara Lebanon meningkatkan keamanan di daerah itu dan meluncurkan penyelidikan, kata misi itu.
Pada Mei kemarin, roket ditembakkan dari Lebanon selatan beberapa kali dalam satu minggu, menurut militer negara itu. Tentara Israel mengatakan roket-roket itu mendarat di laut.
Pada 14 Mei 2021, seorang pria Lebanon ditembak dan dibunuh oleh pasukan Israel setelah ia dan yang lainnya mencoba melintasi pagar keamanan di perbatasan dengan Israel.
Baca juga: Amerika Serikat Lancarkan Serangan Udara di Suriah dan Irak, Targetkan Milisi yang Didukung Iran
Baca juga: Spyware Pegasus Israel Mata-matai Jurnalis, Politikus, dan Oposan Berbagai Negara