Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemakaman Presiden Haiti yang Ditembak Mati Diwarnai Kerusuhan, Polisi Diteriaki 'Pembunuh'

Pemakaman Presiden Haiti, Jovenel Moïse pada Jumat (23/7/2021) diwarnai kerusuhan.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Pemakaman Presiden Haiti yang Ditembak Mati Diwarnai Kerusuhan, Polisi Diteriaki 'Pembunuh'
Valerie Baeriswyl / AFP
Dalam file foto ini diambil pada 22 Oktober 2019 Presiden Jovenel Moise duduk di Istana Kepresidenan saat wawancara dengan AFP di Port-au-Prince, 22 Oktober 2019. Presiden Haiti Jovenel Moise dibunuh pada 7 Juli 2021, di rumahnya oleh seorang komando, Perdana Menteri sementara Claude Joseph mengumumkan. Joseph mengatakan dia sekarang bertanggung jawab atas negara. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemakaman Presiden Haiti, Jovenel Moïse pada Jumat (23/7/2021) diwarnai kerusuhan.

Sebelumnya, Moise ditembak mati oleh sekelompok orang yang menerobos kediamannya pada 7 Juli 2021 lalu.

Istrinya terluka namun berhasil selamat dan telah menjalani perawatan.

Dilansir BBC, di lokasi prosesi pemakaman terdengar suara tembakan hingga membuat delegasi AS meninggalkan tempat lebih awal. 

Meski pihak berwenang menuduh tentara bayaran asing melakukan pembunuhan ini, namun masih ada kecurigaan soal insiden yang menimpa Presiden Haiti.

Baca juga: Pentagon Akui 7 Penyerang Presiden Haiti Jovenel Moise Pernah Dilatih di Fort Benning

Baca juga: Analisis Ahli dari Brasil, Pembunuhan Presiden Haiti Plot AS Cegah Ekspansi Cina di Karibia

Dalam file foto ini diambil pada 22 Oktober 2019 Presiden Jovenel Moise duduk di Istana Kepresidenan saat wawancara dengan AFP di Port-au-Prince, 22 Oktober 2019. Presiden Haiti Jovenel Moise dibunuh pada 7 Juli 2021, di rumahnya oleh seorang komando, Perdana Menteri sementara Claude Joseph mengumumkan. Joseph mengatakan dia sekarang bertanggung jawab atas negara.
Dalam file foto ini diambil pada 22 Oktober 2019 Presiden Jovenel Moise duduk di Istana Kepresidenan saat wawancara dengan AFP di Port-au-Prince, 22 Oktober 2019. Presiden Haiti Jovenel Moise dibunuh pada 7 Juli 2021, di rumahnya oleh seorang komando, Perdana Menteri sementara Claude Joseph mengumumkan. Joseph mengatakan dia sekarang bertanggung jawab atas negara. (Valerie Baeriswyl / AFP)

Istri mendiang presiden, Martine ikut menghadiri pemakaman suaminya bersama tiga anaknya.

"Menangis untuk keadilan. Kami tidak ingin balas dendam, kami ingin keadilan," kata Martine, dikutip BBC dari Reuters.

BERITA REKOMENDASI

Peti mati Presiden Moïse dibawa pasukan berseragam militer.

Bendera Haiti diletakkan di atas peti bersama dengan bunga-bunga putih.

Di luar lokasi pemakaman, pengunjuk rasa bentrok dengan polisi hingga aparat melepaskan gas air mata.

Selain itu, beberapa pejabat menjadi sasaran kemarahan dari masyarakat.

Bahkan Kepala Polisi Leon Charles dituduh sebagai "pembunuh".


Guardian melaporkan, sejumlah orang meneriakkan kata "Pembunuh!" saat kepala polisi nasional itu datang. 

Para pelayat ini berteriak dan mengacungkan jari ke tempat duduk para pejabat pemerintahan Haiti dan pejabat dari luar negeri.

"Anda tidak mengambil tindakan apapun untuk menyelamatkan Jovenel! Anda berkontribusi pada pembunuhannya!" teriak seorang wanita.

Perdana Menteri yang baru diangkat, Ariel Henry, tiba di lokasi dan setelah itu berteriak "Keadilan untuk Jovenel!"

Kaos putih dan topi bergambar Jovenel Moïse dibagikan kepada para pendukung, sehari sebelum upacara penghormatan untuk presiden.

Pemakaman ini dilakukan beberapa hari setelah Henry diangkat menjadi Perdana Menteri baru.

Langkah ini dilakukan diduga bertujuan menghindari eskalasi lebih lanjut dan sengketa kepemimpinan setelah presiden meninggal.

Diketahui, polisi Haiti menuduh kelompok yang terdiri dari 26 orang Kolombia dan 2 orang Amerika-Haiti melakukan pembunuhan terhadap presiden.

Baca juga: Pentagon Akui Pernah Latih Warga Kolombia Pembunuh Presiden Haiti

Baca juga: Mantan Informan Agen Narkoba AS Ditangkap, Diduga Terkait Pembunuhan Presiden Haiti

Gempa Haiti
Gempa Haiti (scienceve.com)

Saat ini 20 orang telah ditahan.

Lalu tiga orang dilaporkan tewas ditembak mati polisi dan lima orang masih buron.

Presiden Moïse menjabat sebagai Presiden Haiti sejak 2017.

Selama memerintah, dia menghadapi situasi sulit karena tuduhan korupsi dan demo menentangnya awal tahun ini.

Dia memerintah dengan dekrit selama lebih dari setahun, karena Haiti gagal menyelenggarakan pemilihan legislatif.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

 
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas