Afghanistan Berlakukan Jam Malam di 31 Provinsi untuk Membatasi Pergerakan Taliban
Pemerintah Afghanistan telah memberlakukan jam malam di hampir seluruh 34 provinsi di negara itu, Sabtu (24/7/2021).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Afghanistan telah memberlakukan jam malam di hampir seluruh 34 provinsi di negara itu, Sabtu (24/7/2021).
Aturan ini terkait upaya Afghanistan dalam membendung gelombang kekerasan yang dipicu oleh serangan Taliban.
"Untuk mengekang kekerasan dan membatasi gerakan Taliban, jam malam telah diberlakukan di 31 provinsi di seluruh negeri, kecuali di Kabul, Panjshir dan Nangarhar," ungkap sebuah pernyataan Kementerian Dalam Negeri, pada Sabtu (24/7/2021).
Melansir Al Jazeera, tindakan itu akan efektif antara pukul 10 malam hingga 4 pagi waktu setempat.
Demikian dikatakan Wakil Juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Ahmad Zia Zia dalam sebuah pernyataan audio kepada wartawan.
Baca juga: Taliban Tak Mau Monopoli Kekuasaan di Afghanistan, Tapi Ingin Presiden Ashraf Ghani Disingkirkan
Baca juga: Eskalasi di Perbatasan Afghanistan, Militer Tajikistan Mobilisasi Seluruh Kekuatan Tempur
James Bays dari Al Jazeera dalam laporannyaa mengatakan, alasan pemberlakuan jam malam itu 'sangat sederhana.'
"Sudah jelas selama bertahun-tahun bahwa di bagian-bagian Afghanistan yang diperebutkan, pemerintah dapat mengendalikan banyak hal di siang hari, tetapi Taliban, sangat, menguasai malam," lapornya.
Perang telah datang
Kepala Departemen Hubungan Internasional di Universitas Kardan, Fahim Sadat mengatakan kepada Al Jazeera, pemerintah ingin mengawasi atau membatasi pergerakan dari satu wilayah ke wilayah lain.
"Jam malam ini akan mengirim pesan ke pusat-pusat populasi besar di perkotaan Afghanistan bahwa perang telah datang."
"Kalangan masyarakat yang mendukung pemerintah perlu berkontribusi dengan cara apa pun itu," katanya.
Wahida Shahkar, juru bicara kantor gubernur Parwan menuturkan, sejauh ini orang-orang di Parwan belum bereaksi terhadap berita tersebut, tetapi kebijakan itu akan diberlakukan di provinsi utara.
"Sejauh ini, kami beruntung, Parwan masih jauh lebih baik dari segi keamanan daripada tempat lain, tetapi kami akan mengikuti kebijakan untuk memastikan Afghanistan yang lebih aman," ujarnya.
Baca juga: VIDEO Roket Mendarat di Dekat Istana Kepresiden Afghanistan saat Salat Idul Adha
Baca juga: Momen Roket Mendarat di Dekat Kediaman Presiden Afghanistan saat Salat Idul Adha
Taliban dengan cepat merebut wilayah itu sejak awal Mei dan mengambil-alih perlintasan perbatasan yang strategis, saat tentara Amerika Serikat dan NATO terakhir meninggalkan Afghanistan.