Dokter Kontrak di Malaysia Protes, Minta Gaji dan Tunjangan yang Layak
"Hampir 150 tenaga medis telah mengundurkan diri tahun ini karena lelah dengan sistem yang ada saat ini," kata Muhammad.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Malaysia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat infeksi tertinggi virus corona (Covid-19) di kawasan Asia Tenggara dibandingkan dengan populasinya.
Negara itu telah melewati angka satu juta kasus pada hari Minggu kemarin, dengan rekor tercatat 17.045 kasus infeksi baru, meskipun sistem penguncian (lockdown) telah diberlakukan sejak Juni lalu.
Dikutip dari laman Reuters, Senin (26/7/2021), rumah sakit dan tenaga medis Malaysia kini telah kewalahan menghadapi pasien Covid-19 karena menipisnya stok tempat tidur, ventilator, dan oksigen.
Ribuan dokter kontrak di negara itu pun melakukan pemogokan pada hari Senin.
Seorang dokter bernama Muhammad yang ikut melakukan aksi protes di Kuala Lumpur mengatakan nyaris 150 tenaga medis telah menyerah terhadap pandemi ini.
Baca juga: Pidato PM Malaysia di Parlemen: Jangan Bertengkar dan Cari Kesalahan, Mari Bersatu Hadapi Covid-19
"Hampir 150 tenaga medis telah mengundurkan diri tahun ini karena lelah dengan sistem yang ada saat ini," kata Muhammad.
Para dokter ini menginginkan penempatan permanen serta gaji dan tunjangan yang lebih baik.
Perlu diketahui, kampanye vaksinasi Malaysia memang telah melampaui banyak negara tetangganya.
Namun hanya sekitar 16,9 persen dari 32 juta penduduknya yang telah diinokulasi sepenuhnya.