Penerbit Jepang Batalkan Kontrak Dengan Redakturnya karena Postingan Diskriminasi Kepada Naomi Osaka
Tokuma Shoten, penerbit Jepang, mengumumkan bahwa mereka telah membatalkan kontrak dengan editor yang telah dialihdayakan karena memposting pesan disk
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tokuma Shoten, penerbit Jepang, mengumumkan bahwa mereka telah membatalkan kontrak dengan editor yang telah dialihdayakan karena memposting pesan diskriminatif kepada pemain tenis Naomi Osaka menggunakan akun pribadi di media sosial.
Menurut Tokuma Shoten, editor yang mengalihdayakan pekerjaan terkait dengan situs web "& GP" yang ia operasikan menggunakan akun pribadinya di media sosial setelah Naomi Osaka dikalahkan dalam tenis putri di Olimpiade Tokyo pada tanggal 27 Juli lalu.
Di sisi lain, kritik telah terdengar di internet dan akun tersebut telah dihapus.
Tokuma Shoten mengumumkan bahwa kontrak dibatalkan pada tanggal 28 Juli 2021, mengatakan bahwa posting editor adalah pelanggaran hak asasi manusia dan tidak boleh dilakukan.
Tokuma Shoten berkata, "Kami sangat menyesal karena menyebabkan perasaan tidak menyenangkan bagi banyak orang. Ini sama sekali tidak bertentangan dengan pandangan Tokuma Shoten Co., Ltd. dan departemen editorial & GP, dan dalam hal apa pun ada pelanggaran hak asasi manusia. Tidak boleh dilakukan,” ungkap penerbit Jepang itu meminta maaf melalui website.
Sementara itu Beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.