Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PM Australia Scott Morrison: Vaksinasi Saja Takkan Akhiri Lockdown Covid-19 di Sydney

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan vaksinasi saja tidak akan mengakhiri penguncian Covid-19 di Sydney.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in PM Australia Scott Morrison: Vaksinasi Saja Takkan Akhiri Lockdown Covid-19 di Sydney
AAP
Perdana Menteri Australia saat ini, Scott Morrison. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan vaksinasi saja tidak akan mengakhiri lockdown Covid-19 di Sydney.

Morrison menuturkan penduduk kota terbesar di negara itu ditempatkan di bawah lockdown hingga satu bulan lagi untuk menghentikan penyebaran wabah varian Delta yang sangat menular.

"Maksud saya, pasti bisa membantu. Tingkat vaksinasi yang rendah perlu kita tingkatkan dan pasti akan membantu upaya lockdown, tetapi tidak akan menghentikan aturan tersebut," ucap Morrison kepada Nine News, Kamis (29/7/2021).

Dilansir straitstimes.com, Morrison berharap lockdown yang diperpanjang dan pembatasan yang lebih ketat pada pergerakan yang diberlakukan di daerah-daerah yang terkena dampak terburuk di Sydney dapat menahan varian Delta yang "sangat mematikan".

Baca juga: Indonesia Masih Kalah dari Brasil dan Australia Sebagai Eksportir Produk Halal

Baca juga: Kekhawatiran Posisi Australia di Indo-Pasifik Tergeser dengan dilemahkannya Studi Asia di Universitas

Perdana Menteri Australia saat ini, Scott Morrison.
Perdana Menteri Australia saat ini, Scott Morrison. (AAP)

Hanya sekitar 17 persen orang di atas 16 tahun yang divaksinasi penuh di negara bagian New South Wales, yang merupakan ibu kota Sydney, infeksi terus meningkat meskipun Greater Sydney dikunci sejak 26 Juni.

Lebih dari 2.500 kasus telah terdeteksi sejauh ini dalam wabah terburuk negara bagian tahun ini, dengan 165 orang dirawat di rumah sakit.

Sekitar 56 di antaranya berada dalam perawatan intensif, 22 orang lainnya membutuhkan ventilasi.

Berita Rekomendasi

Sebanyak 177 kasus terdeteksi, sebagian besar di ibu kota negara bagian Sydney pada Rabu - kenaikan harian terbesar sejak Maret 2020.

Baca juga: Sydney Perpanjang Lockdown Sebulan Hingga 28 Agustus Karena Kasus Covid-19 Melonjak Lagi

Baca juga: Mendagri Tito Karnavian Minta Gubernur Papua Gunakan Istilah PPKM Level 4, Bukan Lockdown

Warga Sydney mengantri di luar pusat vaksinasi untuk dosis vaksin mereka di Sydney pada 24 Juni 2021, karena sebagian besar penduduk dilarang meninggalkan kota untuk menghentikan penyebaran varian Delta Covid-19 yang sangat menular yang menyebar ke wilayah lain.
Warga Sydney mengantri di luar pusat vaksinasi untuk dosis vaksin mereka di Sydney pada 24 Juni 2021, karena sebagian besar penduduk dilarang meninggalkan kota untuk menghentikan penyebaran varian Delta Covid-19 yang sangat menular yang menyebar ke wilayah lain. (SAEED KHAN / AFP)

Baca juga: Sydney Kembali Berlakukan Pembatasan Ketat Selama Sepekan karena Merebaknya Varian Delta

lockdown yang diperpanjang di Greater Sydney

Sekitar enam juta orang akan cukup terpengaruh dengan situasi ini.

Banyak bisnis terpaksa ditutup, meningkatkan prospek negara yang mencatat resesi kedua dalam beberapa tahun.

Bendahara Federal Josh Frydenberg memperkirakan ekonomi nasional menyusut pada kuartal September.

Tetapi berharap Australia dapat menghindari resesi jika New South Wales menekan wabah segera.

"Sehubungan dengan kuartal Desember, itu sangat bergantung pada seberapa sukses New South Wales, ekonomi negara bagian terbesar kita, dalam mengatasi virus ini," kata Frydenberg kepada Australian Broadcasting Corp.

Berita lain terkait Australia

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas