Game Online Terbesar China Disebut Narkotika Elektronik, Harga Sahamnya Anjlok
Harga saham game online terbesar China, Tencent, anjlok 10 persen karena game disebut sebagai narkotika elektronik yang menimbulkan kecanduan
Editor: hasanah samhudi
Xi, seperti dikutip Xinhua mengatakan, kecanduan video game merupakan masalah bagi kesehatan psikologis kaum muda, Xinhua melaporkan saat itu.
Baca juga: Tencent dan PBB Ajak Pemuda Bikin Game Bertema Lingkungan
Baca juga: Facebook hingga Tencent Tanam Investasi di Gojek
Akses Anak-Anak
Tencent sekarang mengatakan akan mengambil langkah-langkah baru untuk mengurangi akses anak-anak dan waktu yang dihabiskan untuk game Honor of Kings-nya.
Perusahaan juga mengatakan berencana untuk akhirnya meluncurkan kebijakan tersebut ke semua game-nya.`
Tencent menjalankan bisnis video game terbesar di dunia berdasarkan pendapatan dan mengoperasikan aplikasi super serbaguna China WeChat.
Saham Tencent juga anjlok minggu lalu setelah diperintahkan untuk mengakhiri kesepakatan lisensi musik eksklusif dengan label rekaman di seluruh dunia.
Langkah ini bertujuan untuk mengatasi dominasi raksasa teknologi streaming musik online di negara itu, saat ini menguasai lebih dari 80 persen hak streaming musik eksklusif China setelah akuisisi pada 2016.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak Lagi, China Akan Lakukan Tes Terhadap Seluruh Warga Wuhan
Baca juga: Xbox Family Perbarui Fitur demi Kurangi Risiko Kecanduan Main Game pada Anak
Tencent hanyalah satu dari sejumlah perusahaan China yang terdaftar di AS, Hong Kong dan China daratan yang sahamnya turun tajam tahun ini karena Beijing menekan industri teknologi dan pendidikan negara itu.
Pekan lalu, saham perusahaan les online China merosot setelah mereka kehilangan peluang untuk mengajar mata pelajaran inti di China.
Pedoman baru juga membatasi investasi asing di industri ini.
Pergeseran besar dalam kebijakan terjadi ketika pihak berwenang mencoba meredakan tekanan keuangan dalam membesarkan anak-anak.
Para pejabat khawatir setelah sensus terakhir China menunjukkan bahwa tingkat kelahiran telah turun ke level terendah dalam tujuh dekade.
Ini adalah salah satu perombakan terbesar dari sektor les privat senilai 120 miliar dolar AS (Rp 1.732 triliun) di negara itu. (Tribunnews.com/BBC/FT/SCMP/Hasanah Samhudi)