Aksi Penembakan Dugaan Percobaan Pembunuhan di Swedia, 3 Dirawat di Rumah Sakit
Hingga kini masih belum jelas apakah tiga orang ini merupakan target dari serangan tersebut atau justru memiliki hubungan yang terkait dengan pelaku
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, STOCKHOLM - Sebanyak tiga orang telah dibawa ke rumah sakit dan tiga lainnya ditangkap setelah terjadi insiden penembakan di Swedia.
Sebuah 'operasi besar' dilakukan kepolisian setempat di kota selatan Kristianstad, setelah beberapa kali suara tembakan terdengar pada Selasa, sekitar pukul 15.40 waktu setempat.
Dikutip dari laman The Independent, Rabu (4/8/2021), seorang laki-laki berusia 20-an, seorang lainnya berusia 30-an dan seorang wanita berusia 60-an dirawat karena mengalami cedera serius.
Polisi awalnya ditempatkan di rumah sakit untuk memberikan perlindungan kepada para korban.
Namun hingga kini masih belum jelas apakah tiga orang ini merupakan target dari serangan tersebut atau justru memiliki hubungan yang terkait dengan pelaku.
Baca juga: Pesawat yang Bawa Penerjun Payung di Swedia Jatuh, 9 Orang Tewas
Sedangkan tiga orang lainnya kemudian ditangkap pada Selasa malam karena dicurigai melakukan percobaan pembunuhan.
Seperti yang disampaikan Juru Bicara kepolisian yang mengatakan bahwa mungkin ada lebih banyak pelaku yang terlibat dalam aksi ini.
Polisi awalnya mengatakan bahwa 'beberapa orang' telah ditemukan dengan dugaan mengalami luka tembak di 'berbagai lokasi' di distrik Nasby, dengan satu TKP berada dekat dengan pusat perbelanjaan.
"Sekarang waktu telah berlalu, kami berasumsi bahwa korban sekitar tiga orang, setidaknya untuk saat ini," kata Juru Bicara kepolisian Swedia, Richard Lundqvist.
Cedera para korban ini dilaporkan cukup serius, namun tidak mengancam jiwa.
Ada juga laporan tentang tembakan yang terjadi di daerah yang sama pada Senin malam.
Polisi mengatakan bahwa mereka telah menemukan lubang peluru di marka jalan, namun tidak ada indikasi korban cedera.
Peristiwa itu terjadi di tengah meningkatnya aksi kekerasan senjata di negara Skandinavia ini.
Laporan tahun ini yang disampaikan dewan nasional Swedia untuk pencegahan kejahatan menyatakan bahwa Swedia adalah satu-satunya negara Eropa di mana aksi penembakan fatal telah meningkat secara signifikan sejak tahun 2000.