Olympic Village di Harumi Tokyo Jepang Ditutup Rabu 11 Agustus 2021
Saat Olimpiade Olympic Village setidaknya memuat sekitar 12.000 atlet beserta ofisial selama kira-kira 20 hari terakhir ini.
Editor: Dewi Agustina
Ini adalah nilai semangat Olimpiade. Tolong jangan pernah lupakan pemandangan itu. Dan di masa depan, ceritakan kisah tentang apa yang Anda capai di sini dengan percaya diri dan bangga.
Baca juga: Kerugian Ekonomi Jepang Akibat PSBB dan Olimpiade Tokyo Mencapai Rp 284 Triliun
Bahkan saat Olimpiade ditutup, sebuah pintu baru terbuka: pintu ke masa depan, dibuka oleh para atlet dan kekuatan olahraga.
"Olahraga memiliki kekuatan untuk mengubah dunia dan masa depan kita--dan kekuatan ini, saya yakin, akan membawa kita melalui ke Pertandingan Musim Panas berikutnya di Paris pada tahun 2024.
Malam ini api olimpiade yang telah menerangi Tokyo akan padam dengan tenang, namun harapan yang telah dinyalakan disini tidak akan pernah padam.
Itu akan tetap menyala di hati orang-orang di seluruh dunia saat kami terus melakukannya harapan akan perdamaian dalam semangat Ekecheiria, sebuah tradisi yang tak terputus dari Olimpiade kuno.
Perjalanan kami berlanjut. Atlet di seluruh dunia telah percaya pada potensi mereka sendiri dan mengatasi kesulitan.
Sekarang saatnya bagi mereka untuk membuat tanda.
Kami di Tokyo 2020 sudah siap dan menunggu Paralimpiade.
Akhirnya, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden IOC Thomas Bach dan semua anggota IOC, Pemerintah Jepang, Pemerintah Metropolitan Tokyo, dan semua orang yang telah mendukung Pertandingan ini. Terima kasih banyak.
Atlet dan masyarakat dunia, kami berharap dapat menyambut Anda di sini lagi suatu hari nanti. Sampai jumpa di Tokyo. Terima kasih dan selamat malam."
Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.