Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Inggris Desak Dunia Termasuk Indonesia Segera Ambil Tindakan Terkait Perubahan Iklim

Bumi semakin lebih panas dari yang diperkirakan sebelumnya, kecuali jika dunia mengambil tindakan sesegera mungkin.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Inggris Desak Dunia Termasuk Indonesia Segera Ambil Tindakan Terkait Perubahan Iklim
Istimewa
Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto menerima kunjungan President Designate of the United Kingdom untuk COP26 (Climate Change Conference of the Parties), Alok Sharma, Selasa (1/5/2021).  

Laporan Wartawan Tribunnew, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAInggris mendesak dunia untuk mengambil tindakan sesegera mungkin untuk mengurangi emisi global.

Hal ini menanggapi laporan terbaru yang diterbitkan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) pada Senin (9/8/2021).

Laporan PBB tentang sains perubahan iklim itu memperingatkan tentang kemungkinan peningkatan pemanasan bumi hingga 1,5 derajat dalam satu atau dua dekade mendatang.

Menurut laporan tersebut bumi semakin lebih panas dari yang diperkirakan sebelumnya, kecuali jika dunia mengambil tindakan sesegera mungkin.

Presiden COP26 Alok Sharma mengatakan sains sudah jelas, dampak krisis iklim dapat terlihat di seluruh dunia.

Jika dunia tidak bertindak sekarang, maka orang-orang akan terus melihat dampak terburuk pada kehidupan, mata pencaharian dan habitat alam.

Berita Rekomendasi

"Pesan kami kepada setiap negara, pemerintah, bisnis, dan sebagian masyarakat sangat sederhana. Dekade berikutnya sangat menentukan, ikuti sains dan rangkul tanggung jawab Anda untuk menjaga tujuan 1,5C tetap berjalan," kata Sharma lewat pesan yang disampaikan Kedutaan Inggris di Jakarta, Senin (9/8/2021).

Laporan terbaru IPCC ini merupakan peringatan keras dari para ilmuwan di seluruh dunia bahwa aktivitas manusia telah merusak planet ini pada tingkat yang mengkhawatirkan.

Para ilmuwan menyebut ini ‘code red for humanity', dimana peristiwa ekstrem dirasakan di seluruh dunia, mulai dari kebakaran hutan di Amerika Utara hingga banjir di China, di seluruh Eropa, India, dan sebagian Afrika, serta gelombang panas di Siberia.

Baca juga: Perubahan iklim: Mengapa kebijakan China soal iklim penting bagi negara lain, termasuk Indonesia?

Tanpa tindakan untuk segera membatasi pemanasan, gelombang panas, curah hujan yang tinggi, kekeringan, dan hilangnya es Laut Arktik, lapisan salju dan lapisan es, semuanya akan meningkat.

Sementara penyerap karbon akan menjadi kurang efektif dalam memperlambat pertumbuhan karbondioksida di atmosfer.

Inggris akan melobi negara-negara untuk meningkatkan ambisi perubahan iklimnya menjelang COP26 di Glasgow pada bulan November, termasuk Indonesia.

Dalam pertemuan dengan para ilmuwan Senin (9/8/2021), Alok Sharma akan mendorong negara-negara untuk segera menyerahkan NDC baru atau yang diperbarui terkait rencana untuk aksi iklim yang ambisius menjelang KTT penting COP26 akhir tahun ini di Glasgow.

Khususnya semua ekonomi utama G20 yang bertanggung jawab atas lebih dari 80 persen emisi global.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mengatakan kurang dari 90 hari sebelum konferensi COP26 dibuka di Glasgow, Inggris mempersiapkan upaya untuk mendorong semua negara, termasuk Indonesia, untuk mencapai tujuan ambisius tersebut.

"Kami mempersiapkan upaya untuk mendorong semua negara, termasuk Indonesia sebagai mitra dekat kami, untuk mencapai tujuan ambisius yang dibutuhkan jika kita ingin mempertahankan target 1,5C yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris, dalam jangkauan," ujar Owen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas