Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa Itu Virus Mematikan Marburg yang Terdeteksi di Guinea? Berikut Asal, Penularan hingga Gejalanya

Apa itu virus mematikan Marburg yang terdeteksi di Guinea, Afrika Barat? Berikut asal, penularan, gejala hingga fakta-faktanya.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Sri Juliati
zoom-in Apa Itu Virus Mematikan Marburg yang Terdeteksi di Guinea? Berikut Asal, Penularan hingga Gejalanya
Twitter/Mellanie Fontes-Dutra, PhD
Apa itu virus mematikan Marburg yang terdeteksi di Guinea, Afrika Barat? Berikut asal, penularan, gejala hingga fakta-faktanya. 

Menurut WHO, Marburg menyebar melalui penularan dari manusia ke manusia melalui kontak langsung.

Yakni melalui kulit yang rusak atau selaput lendir, dengan darah, sekresi, organ atau cairan tubuh lainnya dari orang yang terinfeksi, dan dengan permukaan dan bahan, misalnya tempat tidur, pakaian, yang terkontaminasi dengan cairan ini.

Baca juga: Penasihat WHO Optimis Wabah Virus Marburg Mirip Ebola di Guinea Dapat Dibendung

Gejala virus Marburg

Manusia yang terinfeksi virus Marburg akan mengalami beberapa gejala, di antaranya termasuk demam, menggigil, sakit kepala, dan myalgia atau nyeri otot.

Sekitar hari kelima setelah timbulnya gejala, penderita dapat mengalami ruam makulopapular, paling menonjol di badan yaitu dada, punggung, perut.

Selain itu, penderita juga dapat mengalami maul, muntah, nyeri dada, sakit tenggorokan, sakit perut, dan diare mungkin muncul.

Gejala yang paling parah, penderita dapat mengalami penyakit kuning, radang pankreas, penurunan berat badan secara drastis, delirium, syok, gagal hati, pendarahan masif, dan disfungsi multi-organ.

BERITA REKOMENDASI

Fakta virus Marburg

- Penyakit birus Marburg (MVD), sebelumnya dikenal sebagai demam berdarah Marburg, adalah penyakit parah yang sering fatal pada manusia.

- Virus ini menyebabkan demam berdarah virus yang parah pada manusia.

- Rata-rata tingkat kematian kasus MVD adalah sekitar 50 persen. Tingkat kematian kasus bervariasi dari 24 persen hingga 88 persen pada wabah sebelumnya tergantung pada jenis virus dan manajemen kasus.

- Perawatan suportif dini dengan rehidrasi, dan pengobatan simtomatik meningkatkan kelangsungan hidup.

- Belum ada pengobatan berlisensi yang terbukti menetralisir virus, tetapi penelitian terus berlanjut.

- Rousettus aegyptiacus, kelelawar buah dari keluarga Pteropodidae, dianggap sebagai inang alami virus Marburg.

Baca juga: Kasus Virus Marburg Ditemukan di Afrika Barat, Picu Demam Berdarah dan Cepat Menular

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas