Apa Itu Virus Mematikan Marburg yang Terdeteksi di Guinea? Berikut Asal, Penularan hingga Gejalanya
Apa itu virus mematikan Marburg yang terdeteksi di Guinea, Afrika Barat? Berikut asal, penularan, gejala hingga fakta-faktanya.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Sri Juliati
Virus Marburg di Guinea
Pejabat kesehatan Guinea telah mengonfirmasi kasus pertama virus Marburg di Afrika Barat.
Sampel yang diambil dari pasien di Guinea, yang telah meninggal, yang diuji di laboratorium negara itu, menunjukkan hasil positif untuk virus Marburg.
Itu diidentifikasi di Gueckedou selatan minggu lalu, wilayah yang sama di mana kasus Ebola baru-baru ini ditemukan dalam wabah yang sekarang sudah berakhir.
Dikutip dari BBC, WHO mengatakan virus itu perlu dihentikan.
Direktur WHO Afrika dokter Matshidiso Moeti mengatakan virus itu berpotensi menyebar jauh dan luas.
Tapi dia memuji kewaspadaan dan tindakan investigasi cepat oleh petugas kesehatan Guinea.
Upaya sekarang sedang dilakukan untuk menemukan orang-orang yang mungkin telah melakukan kontak dengan orang yang meninggal.
Empat kontak berisiko tinggi, termasuk seorang petugas kesehatan, telah diidentifikasi, di samping 146 orang lainnya yang mungkin berisiko, kata pakar dokter Krutika Kuppali, yang mengikuti kasus tersebut.
Sistem yang diterapkan di Guinea dan negara-negara tetangga untuk mengendalikan wabah Ebola baru-baru ini diterapkan lagi sebagai tanggapan terhadap virus Marburg.
Di Afrika, wabah sebelumnya dan kasus sporadis telah dilaporkan di Angola, Republik Demokratik Kongo, Kenya, Afrika Selatan dan Uganda, kata WHO.
Wabah Marburg pertama kali terjadi di Jerman pada tahun 1967 di mana tujuh orang meninggal.
Virus itu menewaskan lebih dari 200 orang di Angola pada 2005 dan disebut wabah paling mematikan yang pernah tercatat menurut badan kesehatan global itu.
Baca artikel lain seputar Guinea
(Tribunnews.com/Rica Agustina)