Mengenal Vaksin Moderna, Disebut Sangat Manjur Tangkal Covid-19 dan Bedanya dengan Vaksin Lain
Pada awal Agustus ini, Indonesia telah kedatangan sebanyak 3,5 juta dosis vaksin Moderna.
Editor: Hasanudin Aco
Menurut laman Indonesia.go.id, vaksin Moderna ditargetkan untuk 1,47 juta tenaga kesehatan. Menteri Kesehatan Budi G Sadikin berharap semua tenaga kesehatan akan mendapatkan vaksin Moderna sesegera mungkin.
Namun belum jelas kepada siapa sisa dosis vaksin Moderna di Indonesia akan dialokasikan.
Di Australia, vaksin Moderna diharapkan akan diluncurkan secara nasional, dengan sebagian besar dosis digunakan sebagai suntikan 'booster' bagi yang telah menerima AstraZeneca atau Pfizer.
Jadi, bahkan jika Anda tidak menerima Moderna untuk vaksinasi utama Anda, Anda mungkin akan mendapatkannya sebagai 'booster' tahun depan.
Seperti vaksin Pfizer, vaksin ini diharapkan bisa diberikan kepada anak-anak berusia 12 tahun ke atas, meskipun diperlukan persetujuan secara terpisah untuk ini.
Bagaimana dengan kemanjurannya?
Moderna adalah perusahaan asal Amerika Serikat dan vaksin buatannya sudah digunakan secara luas di sana, setelah izin penggunaan darurat-nya keluar pada bulan Desember.
Lebih dari 140 juta dosis vaksin Moderna telah diberikan di Amerika Serikat sejauh ini.
Pada hari Kamis lalu (05/08), Moderna mengatakan vaksin buatannya 93 persen efektif hingga enam bulan setelah dosis kedua.
Ini berarti hampir tidak ada perubahan dari angka kemanjuran 94 persen yang dilaporkan dalam uji klinis aslinya.
Data enam bulan juga menunjukkan vaksin Moderna masih memberikan perlindungan 98 persen terhadap keparahan dan 100 persen efektif mencegah kematian yang disebabkan oleh COVID-19.
Namun, data tersebut tidak memperhitungkan kinerja vaksin terhadap varian Delta yang lebih menular.
Efek samping apa yang telah dilaporkan?
Otoritas kesehatan di AS hanya memperingatkan efek samping yang relatif ringan dari vaksin Moderna.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.