Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Taliban Terus Merangsek, Presiden Afghanistan Pecat Kepala Staf Militer

Media lokal melaporkan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengganti kepala staf militer di saat Taliban terus merebut sejumlah ibu kota provinsi

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Taliban Terus Merangsek, Presiden Afghanistan Pecat Kepala Staf Militer
PRESS OFFICE OF PRESIDENT OF AFGHANISTAN / AFP
Foto resmi yang diambil pada 7 Agustus 2020 dan dirilis oleh Kantor Pers Presiden Afghanistan, memperlihatkan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani memberi isyarat jari telunjuk saat ia berbicara pada hari pertama pertemuan akbar majelis Loya Jirga di Aula Loya Jirga di Kabul. Ribuan warga Afghanistan memulai pertemuan selama tiga hari di Kabul pada 7 Agustus untuk memutuskan apakah akan membebaskan sekitar 400 tahanan Taliban. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pejabat Afghanistan dan laporan media lokal mengatakan Presiden Ashraf Ghani telah menggantikan kepala staf militer di tengah serangan Taliban di seluruh negeri.

Dikutip dari Alarabiya Rabu (11/8/2021), seorang pejabat Kementerian Pertahanan, yang tidak disebutkan namanya, mengatakan Jenderal Hibatullah Alizai menggantikan Jenderal Wali Ahmadzai sebagai kepala staf tentara Afghanistan.

Penggantian personel ini belum diumumkan secara publik.

Media lokal secara luas melaporkan keputusan Ghani. Namun pejabat pemerintah Afghanistan selama berhari-hari belum menanggapi permintaan komentar berulang kali.

Tidak Menyerang

Sementara itu, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan, Taliban telah menguasai perbatasan Afghanistan dengan Tajikistan dan Uzbekistan saat mereka melanjutkan serangan cepatnya.

Baca juga: Situasi Keamanan di Afghanistan Memburuk, Ashraf Ghani Salahkan AS karena Buru-buru Tarik Pasukan

Baca juga: Taliban Tak Mau Monopoli Kekuasaan di Afghanistan, Tapi Ingin Presiden Ashraf Ghani Disingkirkan

Sergei Shoigu, seperti dikutip kator berita Rusia, Tass, mengatakan pada konferensi pemuda di Moskow pada hari Selasa (10/8/2021) bahwa para pemimpin kelompok itu telah berjanji untuk tidak menyerang negara-negara tetangga setelah merebut wilayah.

Berita Rekomendasi

Dilansir dari Al Jazeera, Sergei Shoigu menambahkan,  Rusia akan terus mengadakan latihan bersama dengan sekutunya di wilayah tersebut.

Rusia mengoperasikan pangkalan militer di Tajikistan.

Bekas republik Soviet adalah anggota blok militer yang dipimpin Moskow, yang berarti bahwa Moskow wajib melindunginya jika terjadi invasi.

Uzbekistan juga memiliki hubungan dekat dengan Rusia.

Baca juga: Presiden AS Joe Biden Bertemu Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, Janjikan Terus Dukungan AS

Baca juga: Presiden AS Joe Biden Bertemu Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Jumat Nanti, Ini Tanggapan Taliban

Rusia mengadakan latihan dengan Uzbekistan dan Tajikistan di dekat perbatasan Afghanistan bulan ini.

Rusia juga telah memperkuat pangkalan militernya di Tajikistan dengan kendaraan lapis baja dan senjata api baru.

Uni Soviet menduduki Afghanistan 1979-1989, meninggalkan setelah 15.000 tentaranya tewas dan puluhan ribu terluka.

Ibu Kota Kesembilan

Seorang pejabat Afghanistan mengatakan, Taliban menguasai kota lain di Afghanistan utara pada Rabu (11/8/2021). Ibu kota ini adalah provinsi kesembilan yang jatuh ke tangan kelompok itu dalam enam hari.

Perebutan Faizabad, ibu kota provinsi Badakhshan timur laut, terjadi ketika Presiden Ashraf Ghani mendarat di Mazar-i-Sharif untuk mengerahkan para pembelanya ketika pasukan Taliban mendekati kota terbesar di utara.

Baca juga: Biden: Para Pemimpin Afghanistan Harus Bersatu dan Berjuang Sendiri Untuk Bangsanya

Baca juga: Detik-detik Taliban Kuasai Afghanistan, Biden Mengaku Tak Menyesal Tarik Pasukan AS

Badakhshan berbatasan dengan Tajikistan, Pakistan dan Cina.

Taliban, yang digulingkan dari kekuasaan pada tahun 2001, sekarang menguasai banyak provinsi utara Afghanistan yang berdekatan dengan bekas Asia Tengah Soviet.

Selama pemerintahannya tahun 1996 hingga 2001, kelompok itu tidak pernah sepenuhnya mengendalikan utara tetapi kali ini, tampaknya berniat mengamankannya sebelum mendekati ibu kota, Kabul. (Tribunnews.com/Alarabiya/Aljazeera/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas