Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BPOM AS Dilaporkan Segera Setujui Dosis Ketiga Vaksin Covid-19 untuk Orang dengan Masalah Imun

FDA dikabarkan sedang bersiap untuk merevisi otorisasi penggunaan daruratnya untuk vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in BPOM AS Dilaporkan Segera Setujui Dosis Ketiga Vaksin Covid-19 untuk Orang dengan Masalah Imun
TRIBUNNEWS/Jeprima
Tampak pada gambar vaksin Covid-19 Moderna yang akan menjadi dosis ketiga atau vaksin booster dan jarum suntik bagi tenaga kesehatan di Puskesmas Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Senin (9/8/2021). FDA dikabarkan sedang bersiap untuk merevisi otorisasi penggunaan daruratnya untuk vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna. 

Meski begitu, banyak negara yang mulai bergerak dengan program vaksinasi booster-nya.

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Prancis, Jerman, dan Inggris adalah negara-negara yang berencana menawarkan suntikan booster COVID-19 bulan depan kepada orang tua dan rentan.

Di Inggris, 32 juta suntikan booster ditargetkan akan diberikan kepada penduduk, lapor Telegraph.

"Kami ingin memberikan vaksinasi ketiga kepada kelompok rentan di Jerman dan pada saat yang sama mendukung vaksinasi sebanyak mungkin orang di dunia," kata Kementerian Kesehatan Jerman kepada Reuters.

Baca juga: Vaksinolog : Booster Tak Bermanfaat Jika Orang di Sekitarnya Belum Divaksin

Baca juga: WHO Minta Dunia Tidak Egois Pakai Dosis Booster, Utamakan Berbagi Vaksin Dengan Negara Miskin

Sementara itu, Israel telah memberikan lebih dari 11 juta dosis vaksin.

Berita Rekomendasi

Lebih dari 60% dari 9 juta penduduknya telah divaksinasi, menurut Our World in Data.

Israel mulai meluncurkan program vaksin booster bulan Agustus untuk orang tua, dengan berpegang pada data bahwa kemanjuran vaksin mungkin turun dari waktu ke waktu.

Pemimpin partai Yemina Israel, Naftali Bennett, menyampaikan pernyataan politik di Knesset, Parlemen Israel, di Yerusalem, pada 30 Mei 2021. Kelompok garis keras nasionalis Naftali Bennett mengatakan hari ini dia akan bergabung dengan koalisi pemerintahan yang dapat mengakhiri pemerintahan pemimpin terlama di negara itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Pemimpin partai Yemina Israel, Naftali Bennett, menyampaikan pernyataan politik di Knesset, Parlemen Israel, di Yerusalem, pada 30 Mei 2021. (YONATAN SINDEL / POOL / AFP)

Berbicara setelah pengarahan WHO, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan dalam acara Facebook Live bahwa Israel memiliki populasi kecil yang tidak secara signifikan mempengaruhi surplus global.

Ia menambahkan bahwa apa yang dilakukan negara itu secara dramatis berkontribusi pada pengetahuan global, lapor AFP.

Bennett juga meminta orang tua untuk menerima "hadiah besar" berupa suntikan booster, sambil mendorong orang muda untuk divaksinasi.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 pada Ibu Hamil dan Menyusui, Ini Hal-hal yang Perlu Diketahui

Baca juga: Vaksin Ibu Hamil, Ini Syarat dan 3 Jenis Vaksin Covid-19 yang Digunakan

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas