Pasukan AS Lepaskan Tembakan Peringatan Saat Warga Berlarian di Landasan Ingin Naik Pesawat
Pasukan AS menguasai Bandara Kabul untuk menyelamatkan staf, menembak ke udara untuk mencegah warga Afghanistan menaiki landasan untuk naik ke pesawat
Editor: hasanah samhudi
"Perhatian pertama saya adalah menumbuhkan janggut saya dan bagaimana menumbuhkannya dengan cepat," katanya Hakim.
Baca juga: Taliban Nyatakan Perang di Afghanistan Telah Berakhir, Dubes AS Dilarikan ke Bandara
Baca juga: Kepanikan Warga Afghanistan, Kabul Satu-satunya Kota Utama yang Belum Dikuasai Taliban
"Saya juga memastikan bahwa istri saya menyiapkan cukup banyak burqa untuk istri dan anak-anak perempuan,” katanya.
Selama pemerintahan Taliban tahun 1996 hingga 2001, pria tidak diizinkan untuk memangkas janggut mereka dan wanita diharuskan mengenakan jubah burqa yang menutupi semua di depan umum.
Situasi sepi juga di pertokoan. Di Chicken Street di kota itu, sejumlah toko karpet, kerajinan tangan dan perhiasan Afghanistan, serta kafe-kafe kecil, tutup.
Sherzad Karim Stanekzai, yang memiliki toko karpet dan tekstil, mengatakan dia memutuskan menutup tokonya namun ia tidur di sana untuk melindungi barang-barangnya.
"Saya benar-benar syok. Masuknya Taliban yang membuat saya takut, tetapi (Presiden Ashraf) Ghani meninggalkan kami semua dalam situasi ini adalah yang terburuk," katanya.
Baca juga: Taliban Mulai Memasuki Ibu Kota Afghanistan, Sebut Tidak akan Ambil Kabul dengan Paksa
Baca juga: Kabur saat Taliban Kuasai Negara, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Disebut Berkhianat dan Memalukan
"Saya kehilangan tiga saudara dalam tujuh tahun dalam perang ini, sekarang saya harus melindungi bisnis saya,” katanya.
Seorang pemimpin Taliban mengatakan para pejuangnya telah "diperintahkan untuk mengizinkan warga Afghanistan melanjutkan kegiatan sehari-hari dan tidak melakukan apa pun untuk menakut-nakuti warga sipil".
"Kehidupan normal akan berlanjut dengan cara yang jauh lebih baik, hanya itu yang bisa saya katakan untuk saat ini," katanya kepada Reuters melalui WhatsApp. (Tribunnews.com/TST/Hasanah Samhudi)