Profil Ghani Baradar, Petinggi Taliban Calon Kuat Presiden Afghanistan, Pernah ke Indonesia
Ketika AS dan sekutunya menggulingkan Taliban pada 2001, Baradar merupakan Wakil Menteri Pertahanan.
Editor: Hasanudin Aco
Menyusul runtuhnya Taliban, Baradar diyakini berada di antara kelompok kecil pemberontak yang mendekati Presiden Afghanistan saat itu, Hamid Karzai.
Saat itu ia mengirimkan surat kepada Karzai yang menguraikan kesepakatan potensial yang membuat para militan mengakui pemerintahan baru.
Baradar pun sempat ditangkap di Pakistan pada 2010.
Tetapi tekanan dari Amerika Serikat (AS) membuat Baradar dibebaskan pada 2018 dan kemudian direlokasi ke Qatar.
Ketika itu, ia pun diangkat sebagai Kepala Politik Taliban.
Baradar juga berandil dalam kesepakatan dengan AS terkait penarikan mundur para tentara negara adi daya itu yang sudah 20 tahun berada di Afghanistan.
Bertemu Jusuf Kalla
Pada Juli 2019 lalu, delegasi Taliban yang dipimpin oleh salah satu pendiri sekaligus wakil pemimpin Mullah Abdul Ghani Baradar tiba di Jakarta.
Kehadirannya di Jakarta dalam rangka menghadiri Konferensi Ulama dan Cendekiawan Muslim yang akan dihadiri delegasi dari Afghanistan, Pakistan, dan Indonesia, di mana Jakarta akan menjadi tuan rumah agenda yang digelar waktu itu.
Kepastian kehadiran delegasi Taliban dalam konferensi itu sebagai jawaban atas dukungan yang terus ditawarkan pemerintah dan para cendekiawan Islam dari Indonesia.
Baradar dan rombongan delegasi diterima Wakil Presiden RI Jusuf Kalla di rumah dinasnya.
Penjelasan Jusuf Kalla soal Taliban
Eks Wakil Presiden Indonesia (RI), Jusuf Kalla telah memprediksi kelompok Taliban akan menguasai Kabul setelah Presiden Biden menarik tentara Amerika Serikat (AS) dari wilayah itu.
Namun ia tak menyangka Taliban akan bergerak dengan cepat.