Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sewa Tanah di Kawasan Odaiba Tokyo Jepang Berakhir Desember 2021, Banyak Fasilitas Umum akan Ditutup

Kincir ria raksasa yang telah populer sebagai simbol Odaiba, akan berakhir pada tahun 2022.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Sewa Tanah di Kawasan Odaiba Tokyo Jepang Berakhir Desember 2021, Banyak Fasilitas Umum akan Ditutup
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Gergaji raksasa sebagai simbol kreasi dan kreativitas di lokasi BigSight Odaiba Tokyo. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemandangan daerah subpusat pantai seperti daerah Odaiba akan berubah drastis tahun depan setelah kontrak sewa dengan Pemda Tokyo berakhir Desember 2021.

Daerah Odaiba merupakan lokasi tanah reklamasi di Tokyo yang belum lama ini jadi pusat distribusi bus terkait Olimpiade dan juga sebagai pusat media.

"Kompleks berskala besar yang terdiri dari "Venus Fort", "MEGA WEB", "Zepp Tokyo", dan lainnya akan ditutup secara berurutan dari Desember hingga musim panas berikutnya," papar sumber Tribunnews.com, Senin (16/8/2021).

Kincir ria raksasa yang telah populer sebagai simbol Odaiba, akan berakhir pada tahun 2022.

Sebelum ini, "Tokyo Odaiba Oedo Onsen Monogatari", tempat pemandian air panas di tengah kota Tokyo itu, yang menarik sekitar 1 juta pengunjung setiap tahunnya, juga akan menghilang.

Fasilitas dibuka pada bulan Maret 2003, tetapi dijadwalkan untuk ditutup pada tanggal 5 September 2021 karena perjanjian sewa tanah untuk bisnis dengan Pemerintah Metropolitan Tokyo berakhir pada bulan Desember 2021.

Berita Rekomendasi

Cara memanfaatkan situs ini belum diputuskan.

Fasilitas wisata besar yang menjadi sorotan ditutup satu demi satu, tetapi pada awalnya, subcenter pantai tidak seharusnya menjadi kawasan wisata utama.

Baca juga: PDB Jepang April-Juni 2021 Meningkat 0,3 Persen

Rencana tersebut telah mengalami banyak kegagalan, dan jika seperti yang direncanakan semula, Virus Corona dan Olimpiade serta Paralimpiade Tokyo yang tanpa pengawasan mungkin terlihat berbeda dari sekarang.

Konsep rencana subcenter pesisir muncul pada tahun 1979 (Showa 54) di dalam "Rencana Jangka Panjang Kedua Tokyo" pada tahun 1986.

Tanah reklamasi di Teluk Tokyo, yang sebelumnya merupakan lahan kosong, dikembangkan, dan diputuskan "Tokyo Teleport Town" dibangun sebagai subpusat ketujuh Tokyo.

Pemeliharaan jaringan transportasi sangat diperlukan untuk pembangunan kota baru.

"Konsep Dasar Pengembangan Subpusat Kawasan Tepi Laut" yang dirumuskan pada tahun 1987 (Showa 62) menetapkan pengembangan sistem transportasi baru dan pemanfaatan sebagian Jalur Pengangkutan Keiyo (dari Shinkiba ke subpusat tepi laut) sebagai jalur penumpang.

Jalur "Yurikamome" saat ini dan yang terakhir adalah "Rinkai Line" telah tersambung satu sama lain.

Dengan cara ini, studi konkret untuk komersialisasi dimulai, dan pada bulan April 1989 (Heisei 1) di tengah gelembung ekonomi, "Rencana Komersialisasi Pengembangan Subcenter Tepi Laut" dirumuskan.

Bigsight di daerah Odaiba, tanah reklamasi di Tokyo, Jepang.
Bigsight di daerah Odaiba, tanah reklamasi di Tokyo, Jepang. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Rencana tersebut menyatakan bahwa "pada awal abad ke-21, akan menciptakan kota futuristik di mana 60.000 orang akan tinggal dan 110.000 orang akan bekerja" dengan latar belakang melonjaknya harga tanah karena gelembung dan kekurangan kantor dan perumahan.

Namun harga tanah telah turun tajam dan permintaan kantor lesu. Rencana tersebut harus direvisi karena serangkaian penurunan dari perusahaan yang berencana memasuki pasar.

"World City Expo" yang dijadwalkan berlangsung dari Maret hingga Oktober 1996 itu diharapkan bisa menjadi detonator bagi perkembangan subcenter pesisir, malahan bermasalah.

Namun, Yukio Aoshima, yang berjanji untuk membatalkan "Urban Expo" pada April 1995, menjadi gubernur Tokyo saat itu, dan pembatalan diputuskan 10 bulan sebelum acara.

Bagian Yurikamome Shimbashi (sementara) -Ariake dibuka pada November 1995, dan bagian Rinkai Line Shinkiba-Tokyo Teleport dibuka pada Maret 1996, tetapi ini sejalan dengan jadwal City Expo.

Baca juga: Kaisar Naruhito Berharap Masyarakat Jepang Satukan Hati dan Bekerjasama Atasi Kesulitan

Banyak perubahan akan terjadi di daerah pesisir tanah reklamasi buatan itu di tahun mendatang.

Masih belum diketahui akan jadi apa nantinya. Namun salah satu kemungkinan adalah menjadi tempat casino yang ada di Tokyo.

Namun karena hal sensitif, masih belum diumumkan secara luas hingga kini.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas