Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SOSOK Ashraf Ghani, Presiden Afghanistan yang Kabur saat Taliban Kuasai Negara, Dinilai Memalukan

Sosok Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, yang kabur saat Taliban mulai menguasai negara.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in SOSOK Ashraf Ghani, Presiden Afghanistan yang Kabur saat Taliban Kuasai Negara, Dinilai Memalukan
Kantor Pers Presiden Afghanistan / AFP
Foto selebaran ini diambil pada 23 Februari 2021 dan dirilis oleh Kantor Pers Presiden Afghanistan menunjukkan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani berbicara selama upacara di Istana Kepresidenan di Kabul, ketika Afghanistan meluncurkan kampanye vaksinasi Covid-19. 

Ghani merupakan antropolog terkemuka yang berhasil meraih gelar doktor dari Universitas Columbia di New York City.

Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani.
Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani. (Twitter @ARG_AFG)

Ghani menghabiskan hampir 25 tahun hidupnya di luar negeri bertepatan dengan terjadinya gejolak pemerintahan Soviet, perang saudara, dan kekuasaan Taliban di Afghanistan.

Selama periode itu, dia bekerja sebagai akademisi di AS, Bank Dunia, hingga menjadi Sekjen PBB.

Ghani mengambil alih kekuasaan dari mantan Presiden Hamid Karzai pada 2014 dan mengawasi penyelesaian misi tempur AS.

Dia memiliki misi prioritas yakni ingin mengakhiri perang, meskipun Taliban terus melakukan penyerangan.

Di tahun 2020 ini, Presiden Ashraf Ghani memulai pembicaraan damai dengan Taliban.

Selama memimpin, Ghani berjanji memerangi korupsi, memperbaiki ekonomi yang lumpuh, dan mengubah negara menjadi pusat perdagangan regional.

BERITA REKOMENDASI

Namun sebagian besar janji itu belum dipenuhi Ghani dalam dua periode kepresidenannya.

Seorang pejuang Taliban memegang granat berpeluncur roket (RPG) di Herat, kota terbesar ketiga di Afghanistan Jumat (13/8/2021), setelah pasukan pemerintah ditarik keluar sehari sebelumnya setelah berminggu-minggu dikepung.
Seorang pejuang Taliban memegang granat berpeluncur roket (RPG) di Herat, kota terbesar ketiga di Afghanistan Jumat (13/8/2021), setelah pasukan pemerintah ditarik keluar sehari sebelumnya setelah berminggu-minggu dikepung. (AFP)

Hubungan Ghani dengan Washington dan ibu kota Barat lainnya juga dilaporkan tidak berjalan baik.

Sebelumnya diberitakan, Taliban menyatakan Perang Afghanistan telah berakhir usai menyerbu Ibu Kota Kabul.

Baca juga: Menhan Inggris: Taliban Pegang Kendali, Pasukan Inggris Tidak Akan Kembali Ke Afghanistan

Baca juga: Jusuf Kalla Pastikan KBRI di Afghanistan Tak akan Diusik, Meski Kabul Sudah Jatuh di Tangan Taliban

Pada Senin (16/8/2021) Kabul diwarnai kepanikan karena Taliban telah mengambil alih Istana Presiden yang telah ditinggalkan Presiden Ghani.

Warga negara AS dan negara Barat lainnya juga mulai meninggalkan negara itu.


(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas