Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemimpin Taliban Telah Kembali dari Pengasingan, Siap Bentuk Pemerintahan di Afghanistan

Taliban mempersiapkan membentuk pemerintahan Afghanistan setelah pemimpinnya kembali dari pengasingan semenjak digulingkan 20 tahun lalu.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Pemimpin Taliban Telah Kembali dari Pengasingan, Siap Bentuk Pemerintahan di Afghanistan
KARIM JAAFAR / AFP
Foto ini diambil pada 29 Februari 2020, menunjukkan salah satu pendiri Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar berbicara pada upacara penandatanganan perjanjian AS-Taliban di ibukota Qatar, Doha. 

TRIBUNNEWS.COM - Taliban mempersiapkan membentuk pemerintahan Afghanistan setelah pemimpinnya kembali dari pengasingan semenjak digulingkan 20 tahun lalu.

Dilansir Financial Times, Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban yang muncul dalam konferensi pers pertama kelompok itu sejak menguasai Kabul, mengatakan pada hari Selasa (17/8/2021) bahwa persiapan sedang dilakukan untuk membentuk pemerintahan.

Para militan berusaha mengkonsolidasikan kekuasaan setelah mereka berhasil menguasai Afghanistan dan mendorong Presiden Ashraf Ghani dan sebagian besar pejabat senior pemerintah keluar dari negeri.

Abdul Ghani Baradar, pemimpin politik utama kelompok Islam tersebut, tiba di Afghanistan setelah dua dekade pada hari Selasa.

Baca juga: Siapa Taliban dan Apa yang Terjadi saat Ini di Afghanistan? Berikut 5 Hal yang Perlu Diketahui

Baca juga: UPDATE Situasi Afghanistan, Janji-Janji Taliban hingga Evakuasi Pengungsi oleh Negara Barat

Foto ini diambil pada 29 Februari 2020, menunjukkan salah satu pendiri Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar berbicara pada upacara penandatanganan perjanjian AS-Taliban di ibukota Qatar, Doha.
Foto ini diambil pada 29 Februari 2020, menunjukkan salah satu pendiri Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar berbicara pada upacara penandatanganan perjanjian AS-Taliban di ibukota Qatar, Doha. (KARIM JAAFAR / AFP)

Ia terbang ke kota selatan Kandahar dari Qatar, tempat dia tinggal sejak AS mengamankan kebebasannya dari penjara Pakistan pada 2018.

Baradar diperkirakan akan mengambil peran utama dalam pemerintahan Islamis dalam beberapa hari mendatang.

“Mereka memiliki banyak konsolidasi yang harus dilakukan,” kata Rudra Chaudhuri, dosen senior di Departemen Studi Perang King College London.

Berita Rekomendasi

“Mereka tidak punya PNS, tidak ada kader pengurus,” katanya.

“Mereka akan membutuhkan bagian dari pemerintahan lama untuk menjaga sistem ini tetap bersama dan itu akan membutuhkan diskusi tentang transisi.”

Taliban telah memerintahkan para pejuangnya untuk tidak mengganggu operasi organisasi internasional seperti PBB.

Tetapi tidak jelas seberapa besar kendali yang dimiliki kepemimpinan politik atas para pejuang di lapangan.

"Mereka adalah orang-orang yang belum pernah bertemu langsung dengan komandan militer mereka sendiri selama 10 atau 15 tahun," kata Chaudhuri.

Taliban Berjanji akan Lebih Moderat

Taliban bersikeras pemerintah barunya akan lebih moderat daripada pemerintahan brutalnya pada 1990-an.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas