PM Inggris Boris Johnson: Negara Barat Tidak Dapat Melanjutkan Operasi di Afghanistan Tanpa Amerika
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menegaskan negara Barat tidak dapat melanjutkan misi di Afghanistan
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menegaskan negara Barat tidak dapat melanjutkan misi di Afghanistan tanpa kekuatan Amerika Serikat (AS) yang siap menopang kekuatan udara hingga logistik.
Menurut dia, pihaknya menghadapi kenyataan pahit, di mana sejak 2009, Amerika telah mengerahkan 98 persen dari semua senjata yang dilepaskan dari pesawat NATO ke Afghanistan.
"Pada puncak operasi, saat ada 132.000 tentara di darat, 90.000 di antaranya adalah Amerika. (Negara) Barat tidak dapat melanjutkan misi yang dipimpin AS ini, misi yang disusun dan dilaksanakan untuk mendukung dan membela Amerika, tanpa logistik, tanpa kekuatan udara, dan tanpa kekuatan yang bisa ditopang Amerika," kata Johnson.
Pernyataan itu ia sampaikan dalam debat darurat dengan parlemen Inggris pada Rabu waktu setempat di House of Commons, terkait krisis yang sedang berlangsung di Afghanistan.
Dikutip dari laman Sputnik News, Rabu (18/8/2021), Johnson pun meyakini setiap anggota aliansi militer NATO berusaha untuk memulai kembali aksi militer di Afghanistan setelah Taliban merebut kekuasaan, hanya merupakan sebuah 'ilusi' semata.
Baca juga: Taliban Kuasai Afghanistan, Anggota Komisi I DPR: Fokus Utama Sekarang Keselamatan dan Keamanan WNI
"Saya benar-benar berpikir bahwa itu adalah ilusi untuk meyakini bahwa ada keinginan di antara mitra kami untuk kehadiran militer yang berkelanjutan atau untuk solusi militer yang diberlakukan oleh NATO di Afghanistan," tegas Johnson.
Menurutnya, gagasan itu sebenarnya telah berakhir pada misi tempur tahun 2014 lalu.
"Saya tidak yakin bahwa mengerahkan puluhan ribu tentara Inggris untuk memerangi Taliban adalah sebuah pilihan," kata Johnson kepada parlemen Inggris.
Baca juga: Wali Kota Perempuan Afghanistan Pasrah Jika Dibunuh Taliban Saya Duduk di Sini Menunggu Mereka
Saat ditanya tentang 'cepatnya' Taliban dalam mengambil kendali di Afghanistan, Johnson meyakini bahwa jatuhnya Afghanistan ke tangan Taliban 'lebih cepat' dari yang dibayangkan kelompok pemberontak itu sendiri.
Ia menilai 'sangat tepat' untuk memanggil kembali Parlemen dari reses musim panas untuk memperdebatkan situasi terkini di Afghanistan.