Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AS dan Korea Selatan Cari Cara Bujuk Korea Utara agar Kembali pada Program Senjata Nuklir

Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan mencari cara untuk membujuk Korea utara agar kembali ke pembicaraan mengenai senjata nuklir dan program rudal.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in AS dan Korea Selatan Cari Cara Bujuk Korea Utara agar Kembali pada Program Senjata Nuklir
Freepik.com
Bendera Korea Utara - Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan mencari cara untuk membujuk Korea utara agar kembali ke pembicaraan mengenai senjata nuklir dan program rudal. 

Sementara itu dikatakan pihak Korea Selatan, selama dua hari berturut-turut, Korea Utara tidak menjawab panggilan rutin di hotline antar-Korea.

Kim Yo Jong, adik perempuan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri sebuah acara di Ho Chi Minh Mausoleum, Hanoi, 2 Maret 2019.
Kim Yo Jong, adik perempuan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri sebuah acara di Ho Chi Minh Mausoleum, Hanoi, 2 Maret 2019. (AFP/POOL/JORGE SILVA)

Hotline yang baru tersambung kembali pada akhir Juli 2021, lebih dari setahun setelah Korea Utara memutuskannya di tengah meningkatnya ketegangan.

Tiba-tiba dimulainya kembali panggilan antar-Korea mengikuti serangkaian surat antara Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Kim Jong Un.

Akan tetapi gejolak baru menimbulkan keraguan pada tujuan Moon Jae-in untuk meningkatkan hubungan dengan Pyongyang di tahun terakhir kepresidenannya.

Ini juga meningkatkan prospek uji coba rudal baru Korea Utara, sesuatu yang sering dilakukan Pyongyang di masa lalu untuk menandakan ketidaksenangannya.

Menurut analis, Pyongyang mungkin menggunakan retorika tajam untuk meningkatkan pengaruhnya dalam pembicaraan di masa depan, memeras konsesi dari Korea Selatan, atau mengalihkan perhatian dari krisis ekonomi domestik.

Baca juga: Korea Utara Peringatkan AS dan Korea Selatan akan Hadapi Krisis Kemanan Jika Tetap Latihan Militer

"Rezim Kim mengalihkan kesalahan atas perjuangannya untuk memulai kembali ekonomi setelah penguncian pandemi yang panjang dan dipaksakan sendiri,” kata Leif-Eric Easley, seorang profesor studi internasional di Universitas Ewha di Seoul.

Berita Rekomendasi

"Pyongyang juga berusaha menekan calon presiden Korea Selatan untuk mengungkapkan perbedaan dengan kebijakan AS mengenai sanksi dan denuklirisasi," tambahnya.

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas