Penyalur Bantuan Gempa Haiti Dicegat Kelompok Tak Dikenal hingga Korban Jiwa Naik Jadi 2.207
Penyalur bantuan untuk korban gempa di Haiti dicegat kelompok tak dikenal, menyebabkan penyaluran bantuan terunda hingga korban jiwa meningkat.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Korban jiwa gempa bumi dengan magnitudo 7,2 di Haiti pada Sabtu (14/8/2021) telah meningkat menjadi 2.207 orang.
Dikatakan pihak berwenang Haiti pada Minggu (22/8/2021), peningkatan angka kematian tersebut terjadi karena ada hambatan dalam penyaluran bantuan ke daerah-daerah.
Penyalur bantuan mendapat serangan dari kelompok yang tidak dikenal, sehingga mempersulit upaya untuk membawa bantuan kepada para korban.
"Mayat baru telah ditemukan di selatan," kata sebuah pernyataan dari kantor perlindungan sipil negara itu.
Dikutip dari CNA, korban jiwa yang dilaporkan sebelumnya adalah 2.189 orang.
Baca juga: Gempa Haiti: Korban Tewas Capai 1.419, Diperburuk Badai Tropis yang Dapat Memicu Banjir dan Longsor
Sementara 344 orang masih hilang dan 12.268 orang telah terdaftar sebagai korban luka.
Petugas evakuasi terus mencari korban melalui gundukan puing-puing yang ditinggalkan oleh gempa, tetapi harapan untuk menemukan korban yang selamat semakin menipis.
Pihak berwenang Haiti mengatakan hampir 600.000 orang terkena dampak langsung dari bencana dan membutuhkan bantuan kemanusiaan yang mendesak.
Namun upaya untuk mengirimkan makanan, air dan pasokan medis kepada korban gempa telah dipersulit.
Selain karena hambatan dari kelompok yang tidak dikenal, kerusakan jalan dan jembatan juga mempersulit penyaluran bantuan.
Baca juga: Kesaksian Warga saat Gempa M 7,2 Guncang Haiti: Aku Mendengar Tangisan di Mana-mana
"Kami memiliki masalah keamanan yang semakin serius," kata Jerry Chandler, direktur badan perlindungan sipil Haiti.
Sejak awal Juni, jalan raya sepanjang 2 kilometer yang membentang ke semenanjung barat daya dari Port-au-Prince tidak aman untuk dilalui.
Kekerasan kelompok yang tidak dikenal terus-menerus terjadi di lingkungan ibu kota.
"Kami benar-benar menghadapi masalah bandit, dan kami bekerja sama dengan polisi, yang mengirim bala bantuan ke selatan," kata Chandler.
Adapun beberapa kerusakan terburuk terjadi di daerah pedesaan yang sulit dijangkau.
Pihak berwenang Haiti telah menggunakan helikopter PBB dan delapan pesawat Amerika Serikat untuk mengirimkan bantuan.
Pengiriman bantuan di Les Cayes, kota terbesar ketiga di Haiti, sebagian besar diorganisir oleh kelompok atau individu swasta yang tidak berpengalaman.
Hal itu menyebabkan perkelahian pecah di antara mereka yang menunggu bantuan.
"Kami tidak ingin mengecilkan hati orang Samaria yang baik hati," kata Chandler.
Untuk itu dia mendesak orang-orang untuk berkomunikasi dengan kantornya sehingga dapat membantu mengatur pengiriman bantuan yang paling efisien kepada mereka yang paling membutuhkan.
Baca juga: Gempa Haiti Juga Melukai 1.800 Orang, Haiti Barat Daya Terdampak Paling Parah
Sementara itu, Brasil turut bergabung dalam upaya penyaluran bantuan.
Brasil mengirimkan pesawat kargo militer KC-390 yang membawa tim yang terdiri dari 23 petugas pemadam kebakaran dan 10 ton peralatan medis dan darurat ke Haiti.
"Solidaritas adalah karakteristik rakyat Brasil," kata Presiden Jair Bolsonaro saat mengumumkan penerbangan tersebut.
Baca berita lain seputar Gempa di Haiti
(Tribunnews.com/Rica Agustina)