Utusan Khusus AS untuk Korea Utara: Tidak Ada Niat AS untuk Bermusuhan, Ajak Kembali Berunding
Utusan Khusus AS untuk Korea Utara mengatakan Amerika Serikat tidak mempunyai niat bermusuhan dengan Korea Utara, dan mengajaknya kembali berunding
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Utusan Amerika Serikat untuk Korea Utara, Sung Kim, mengatakan AS tidak memiliki niat bermusuhan terhadap Pyongyang dan terbuka untuk bertemu kapan saja dan di mana saja.
"Amerika Serikat tidak memiliki niat bermusuhan terhadap (Korea Utara)," kata Kim kepada wartawan setelah bertemu dengan mitranya dari Korea Selatan, Noh Kyu-duk, Senin (23/8/2021).
Sung Kim berada di Seoul selama empat hari sejak Sabtu lalu.
Dilansir dari The Straits Times, kunjungan itu dilakukan setelah hubungan antar-Korea sempat mencair pada bulan Juli.
Namun kedua negara kembali menegang setelah berlangsungnya latihan militer AS-Korea Selatan, yang dianggap Korut dapat memicu krisis keamanan.
Baca juga: Kim Jong Un Ungkap Korut Perlu Bersiap Gelar Dialog dan Konfrontasi dengan AS
Baca juga: Latihan Militer Gabungan Amerika Serikat dan Korea Selatan Dikecam Korut
"Latihan militer gabungan (AS-Korea Selatan) yang sedang berlangsung sudah berlangsung lama, rutin, dan murni bersifat defensif dan mendukung keamanan kedua negara kita,” kata Kim.
Noh mengatakan keduanya membahas kemungkinan bantuan kemanusiaan ke Korea Utara, serta cara untuk memulai kembali pembicaraan denuklirisasi yang terhenti.
"Kami sepakat untuk bekerja sama untuk melanjutkan dialog dengan Korea Utara sesegera mungkin," katanya.
Pada hari Minggu (22/8/2021), Kim bertemu dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Chung Eui-yong.
Pejabat Kementerian Luar Negeri mengatakanm Kim dan Chung membahas cara untuk memulai kembali proses perdamaian di Semenanjung Korea.
Baca juga: Korut Kembangkan Alat PCR Sendiri untuk Tes Covid-19
Baca juga: Kim Jong Un Akui Korut sedang Krisis Pangan, Harga Pisang di Pyongyang Capai Rp641 Ribu
Dalam sebuah wawancara dengan KBS, lembaga penyiaran nasional Korea Selatan, Kim mendesak Pyongyang untuk kembali berdialog, dengan mengatakan Washington siap untuk mengatasi kekhawatirannya.
"Kami bersedia untuk mengatasi berbagai masalah dan kekhawatiran termasuk yang penting bagi DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea)," kata Kim. "Dengan adanya kesempatan, kami akan mampu membuat kemajuan substansial,” katanya.
Utusan AS itu diperkirakan akan bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Igor Morgulov di Seoul Selasa ini.
Latihan militer bersama sembilan hari dimulai pada 16 Agustus.
Sejauh ini belum ada tanggapan dari media pemerintah Korea Utara meskipun ada kekhawatiran bahwa negara itu dapat melakukan uji coba rudal atau mengambil tindakan lain untuk menunjukkan ketidaksetujuannya.
Baca juga: Antisipasi Korut dengan Senjata Nuklirnya, Korsel Luncurkan Satelit Militer Pertama ke Luar Angkasa
Baca juga: Korut Terapkan Aturan Keras: Warga yang Tak Pakai Masker Bisa Dihukum Kerja Paksa 3 Bulan
Sebelumnya Korea Utara mengatakan pihaknya terbuka untuk diplomasi, tetapi tawaran Amerika tampak hampa sementara "tindakan bermusuhan" seperti latihan bersama terus berlanjut.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengatakan akan mengeksplorasi diplomasi untuk mencapai denuklirisasi Korea Utara, tetapi tidak menunjukkan kesediaan untuk meringankan sanksi.
Kim mengatakan, AS mendukung upaya untuk meningkatkan hubungan antara kedua Korea dan tetap terbuka untuk pembicaraan langsung dengan Pyongyang.
"Saya terus siap untuk bertemu dengan rekan-rekan Korea Utara saya di mana saja kapan saja," katanya. (Tribunnews.com/TST/Hasanah Samhudi)