Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

88 Saksi Berani yang Berhasil Mengantarkan Bos Yakuza Jepang Dijatuhi Hukuman Mati

Pihak kepolisian pun mengacungkan jempol kepada para saksi dan menjaga dengan sangat ketat mereka termasuk menyembunyikan sekali jati diri mereka

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in 88 Saksi Berani yang Berhasil Mengantarkan Bos Yakuza Jepang Dijatuhi Hukuman Mati
Richard Susilo
Satoru Nomura (kiri) Presiden (Kumicho) Kudokai Kita Kyushu Jepang dan Fumio Taue (kanan) Chairman (Kaicho), orang nomor dua Kudokai. 

Anak sulung dari almarhum mantan ketua serikat nelayan yang ditembak mati itu bersaksi di pengadilan bahwa dia sering dimintai konsesi oleh  Taue dan yang lainnya.

"Jadi saya putuskan saya   akan bicara akhirnya," paparnya.

Mantan anggota juga bersaksi secara rinci tentang bagian dalam organisasi, dengan mengatakan, "Saya takut karena itu adalah kesaksian kepada orang-orang top. Saya pikir mungkin akan ada sesuatu di keluarga saya (sendiri) nantinya. Meskipun demikian   saya juga kasihan memikirkan para korban yang jumlahnya cukup banyak yang meninggal."

Penghancuran Kudokai memang sempat membuat polisi hampir frustrasi setelah keduanya sempat dibebaskan tahun 2013.

Tanggal 15 November 2013, Pengadilan Distrik Fukuoka Cabang Kokura smepat membebaskan dua pimpinan Kudokai.

Ketika dua eksekutif Kudo-kai yang didakwa dengan percobaan pembunuhan karena menembak presiden sebuah perusahaan konstruksi dibebaskan, semua penonton berteriak.

Para penyelidik meninggalkan ruang sidang, melihat ke bawah merasa kalah dan kesal karena pengadilan membebaskan mereka.

Berita Rekomendasi

Namun akibat  insiden tersbeut, polisi prefektur akhirnya berhasil membuat kasus lebih siap dan lebih matang lagi.

Di lain pihak Kudokai semakin merajalela saat itu. Seringnya serangan terhadap warga pada sekitar 10 tahun lalu.

Penyelidikan seharusnya sudah habis dengan menyita kotak selongsong peluru dari kantong sampah rumah eksekutif kelompok Kudokai.

Namun, korban yang dijadwalkan hadir sebagai saksi di pihak kejaksaan, batal beberapa saat sebelumnya. Hakim ketua memutuskan bahwa "kecurigaan yang masuk akal tetap ada."  Namun belum bisa menghukumnya saat itu karena bukti-bukti keterkaitan pembunuhan masih lemah.

Seorang penyelidik menulis di buku catatannya bahwa dia "frustrasi". Surat-surat berdarah dengan air mata. Setelah dibebaskan kedua pimpinan Kudokai, warga sipil kota Kitakyushu terus diserang,  termasuk seorang dokter gigi pria yang ditikam dan juga perawat yang ditusuk di pinggir jalan.

Semua mimpi buruk puluhan tahun di Kitakyushu akhirnya berhenti juga saat ini.

Terdakwa Nomura memasuki  Pengadilan Distrik Fukuoka Ruang No. 101 dengan setelan hitam sebelum pukul 10:00 pada tanggal 24 Agustus.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas