AS, Inggris, dan Australia Ingatkan Warga Jauhi Bandara Kabul, Khawatir Serangan Teroris
Amerika Serikat, Inggris, dan Australia ingatkan warga yang akan melarikan diri agar menjauhi Bandara Kabul karena ada khawatir serangan teroris ISIS
Editor: hasanah samhudi
Australia adalah bagian dari pasukan internasional pimpinan NATO yang memerangi Taliban dan melatih pasukan keamanan Afghanistan pada tahun-tahun setelah gerilyawan digulingkan pada 2001.
Lebih dari 39.000 personel militer Australia bertugas di Afghanistan dan 41 tewas di sana.
Baca juga: Adik Presiden Ashraf Ghani Dukung Taliban, Minta Masyarakat Afghanistan Terima Pemerintah Taliban
Baca juga: Terima Kenyataan, AS Harus Minta Izin Taliban untuk Evakuasi Warga Amerika
Banyak warga Afghanistan khawatir atas ingatan pemerintahan Islam Taliban, yang berakhir pada 2001.
Washington mengatakan Taliban berjanji bahwa orang Amerika, warga Afghanistan yang "berisiko" dan orang-orang dari negara lain akan diizinkan pergi bahkan setelah batas waktu penarikan pasukan AS 31 Agustus.
"Mereka memiliki tanggung jawab untuk memegang komitmen itu dan memberikan jalan yang aman bagi siapa saja yang ingin meninggalkan negara itu," kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken kepada wartawan.
Pada hari Kamis, seorang diplomat negara NATO di Kabul mengatakan bahwa kader Taliban telah berjanji untuk memberikan keamanan di luar bandara.
Namun laporan intelijen tentang ancaman segera dari militan ISIS tidak dapat diabaikan.
Baca juga: Diincar Taliban, Tentara AS Selamatkan Petinggi Polisi Afghanistan Melalui Operasi Rahasia
Baca juga: Taliban Peringatkan Konsekuensi Jika Pendudukan AS di Afghanistan Diperpanjang
Diplomat itu, yang berbicara dengan syarat anonim, mengacu pada peringatan oleh AS dan Australia kepada warganya untuk segera mengosongkan area di luar bandara karena laporan intelijen.
"Pasukan Barat, dalam keadaan apa pun, tidak ingin berada dalam posisi untuk melancarkan serangan atau serangan defensif terhadap siapa pun di Afghanistan," tambah diplomat itu.
“Mandat kami adalah memastikan evakuasi berakhir pada 31 Agustus,” katanya.
Seorang pejabat dari Taliban mengatakan pasukannya terus melindungi warga sipil di luar bandara Kabul.
Disebutkan, pasukan Barat harus memenuhi tenggat waktu untuk menyelesaikan evakuasi dari Afghanistan pada akhir bulan.
"Penjaga kami juga mempertaruhkan nyawa mereka di bandara Kabul, mereka juga menghadapi ancaman dari kelompok Negara Islam," kata pejabat itu, yang berbicara tanpa menyebut nama. (Tribunnews.com/TST/Hasanah Samhudi)