Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER Internasional: Sosok Wali Kota Afghanistan Zarifa Ghafari | Sindrom Havana pada Pejabat AS

Berita populer Internasional, di antaranya Wali kota wanita pertama di Afghanistan, Zarifa Ghafari, kini sudah berhasil mengevakuasi diri ke Jerman

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in POPULER Internasional: Sosok Wali Kota Afghanistan Zarifa Ghafari | Sindrom Havana pada Pejabat AS
Kolase Tribunnews
Berita populer Internasional, di antaranya Wali kota wanita pertama di Afghanistan, Zarifa Ghafari, kini sudah berhasil mengevakuasi diri ke Jerman 

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Apa Itu Sindrom Havana? Penyakit Misterius yang Menyerang Pejabat AS, Rusia Dicurigai sebagai Dalang

Amerika Serikat disiagakan minggu lalu menyusul laporan sedikitnya dua pejabat diduga terkena sindrom Havana.

Laporan terbaru bahkan muncul di Vietnam, yang membuat Wakil Presiden Kamala Harris menunda perjalanannya dari Singapura ke Hanoi.

Sejak 2016, penyakit misterius itu telah mempengaruhi hampir 130 pejabat AS, termasuk 50 personel CIA.

Meskipun penyebab pasti sindrom Havana masih misteri, gejala penyakitnya yaitu pusing, mual, dan sakit kepala yang tidak terduga.

Dalam beberapa kasus, para korban melaporkan mendengar "suara yang menusuk".

Baca juga: Kunjungan Wapres AS Kamala Harris ke Vietnam Sempat Tertunda karena Adanya Laporan Sindrom Havana

Baca juga: Veteran Pencari Osama Pimpin Satgas CIA Menyelidiki “Sindrom Havana” pada Mata-mata dan Diplomat

BERITA REKOMENDASI

Gejala itu lah yang menimbulkan spekulasi tentang adanya penggunaan persenjataan sonik terhadap personel pemerintah AS.

Dilansir Express, kasus pertama sindrom Havana dilaporkan terjadi pada staf kedutaan AS dan Kanada di Kuba tahun 2016 lalu.

Sindrom yang sama juga dilaporkan di seluruh dunia dengan sebaran kasus di AS, Austria, China, Jerman dan baru-baru ini Vietnam.

Sebaran kasus Sindrom Havana
Sebaran kasus Sindrom Havana (Express UK)

Tahun 2017, mantan Presiden AS Donald Trump menyalahkan Kuba, menuduh negara komunis itu mendalangi serangan terhadap personel AS.

Trump berkata: "Saya percaya Kuba yang bertanggung jawab. Saya percaya itu."


BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas