2 Warga Jepang Meninggal Setelah Disuntik Vaksin Moderna dari Batch yang Tercemar
Perusahaan itu mengaku telah menyampaikan informasi ini kepada Moderna dan meminta untuk segera dilakukan penyelidikan.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Jepang mengatakan dua orang meninggal beberapa hari setelah menerima dosis kedua vaksin virus corona (Covid-19) Moderna.
Dikutip dari laman Voice of America, Minggu (29/8/2021), para pejabat kementerian itu menyampaikan bahwa vaksin yang digunakan berasal dari persediaan yang telah dihentikan penggunaannya pada Kamis lalu, setelah ditemukannya zat kontaminan.
Sementara itu, saat ini kementerian tersebut mengaku sedang menyelidiki penyebab kematian dua warga mereka yang terjadi pada awal bulan ini.
Pemerintah Jepang dan Moderna juga telah mengatakan sebelumnya bahwa tidak ada masalah yang diidentifikasi terkait vaksin yang dihentikan itu.
Tindakan penghentian itu merupakan bagian dari 'upaya pencegahan'.
Sebelumnya, Jepang menghentikan penggunaan 1,63 juta dosis vaksin Moderna setelah adanya laporan kontaminasi pada beberapa lot.
Pernyataan tersebut disampaikan produsen obat Takeda dan Kementerian Kesehatan negara itu pada Kamis waktu setempat.
Baca juga: 1,63 Juta Dosis Vaksin Moderna Dihentikan Sementara Penggunaannya di Jepang
Takeda, yang bertanggung jawab atas penjualan dan distribusi vaksin Moderna di Jepang, mengatakan telah menerima laporan dari beberapa pusat vaksinasi bahwa zat asing telah ditemukan di dalam botol yang belum dibuka dari lot tertentu.
"Setelah berkonsultasi dengan Kementerian Kesehatan, kami telah memutuskan untuk menghentikan penggunaan vaksin dari lot mulai 26 Agustus," kata Takeda.
Perusahaan itu mengaku telah menyampaikan informasi ini kepada Moderna dan meminta untuk segera dilakukan penyelidikan.
Namun Moderna belum menanggapi permintaan ini.
Takeda tidak merinci sifat kontaminasi tersebut, namun mengatakan bahwa sejauh ini mereka belum menerima laporan tentang masalah kesehatan yang ditimbulkan dari dosis yang terpengaruh itu.
Baca juga: Moderna Yakin Masalah Vaksin Tercemar di Jepang Berasal dari Pabrik di Grenada Spanyol
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan akan bekerja sama dengan Takeda untuk mengamankan dosis alternatif demi menghindari gangguan pada program vaksinasi negara itu, yang kini telah mengalami peningkatan setelah sempat lambat pada awal program.
Sekitar 43 persen populasi Jepang saat ini telah divaksinasi secara penuh, namun negara itu sedang berjuang melawan lonjakan rekor kasus baru yang didorong oleh varian Delta yang diketahui lebih menular.
Sekitar 15.500 orang di negara itu telah meninggal karena Covid-19 selama masa pandemi ini.
Sedangkan sebagian besar wilayah di Jepang tengah berada di bawah sistem pembatasan.