Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ibu Prajurit Marinir AS yang Tewas di Kabul Kecam Joe Biden: Omong Kosong yang Penuh Demensia

Ibu dari seorang prajurit Amerika Serikat (AS) yang tewas dalam serangan teroris di bandara Kabul, mengecam

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Ibu Prajurit Marinir AS yang Tewas di Kabul Kecam Joe Biden: Omong Kosong yang Penuh Demensia
AFP/WAKIL KOHSAR
Seorang pejuang Taliban berjaga di lokasi bom bunuh diri kembar yang menewaskan ratusan orang termasuk 13 tentara AS, di bandara Kabul, Jumat (27/8/2021). AFP/WAKIL KOHSAR 

Kathy mengaku dirinya bertemu dengan politisi Partai Republik untuk negara bagian Colorado, Lauren Boebert pada hari Sabtu waktu setempat untuk membantu menyampaikan ceritanya.

Sementara itu, Ahli Strategi Partai Republik Amy Tarkanian mengucapkan terima kasih kepada Boebert karena telah mengunjungi Kathy dan menuduh Gedung Putih gagal merangkul ibu yang tengah berduka itu.

Kathy bukan satu-satunya orang tua dari prajurit AS peraih Bintang Emas yang telah berbicara kritis mengenai penarikan pasukan AS yang kacau dari Afghanistan.

Steve Nikoui, ayah dari almarhum Marine Lance Cpl. Kareem Nikoui, mengatakan kepada Presenter Fox News Tucker Carlson bahwa tragedi Kamis lalu sebenarnya dapat dicegah jika Pentagon melakukan evakuasi melalui Pangkalan Udara Bagram, dibandingkan meninggalkan instalasi besar-besaran itu pada Juli lalu.

Baca juga: Balas Bom Bunuh Diri, AS Serang Kelompok ISIS di Afghanistan dengan Pesawat tak Berawak

"Bandara Kabul tampak seperti lumbung kalkun, dengan lalu lintas disalurkan melalui titik masuk yang sempit, itu pada dasarnya sangat kacau dan tidak benar-benar direncanakan," kata Steve.

Aksi serangan bom yang terjadi pada hari Kamis lalu, yang diduga didalangi kelompok teroris ISIS-K, menandai serangan paling mematikan yang dialami militer AS selama lebih dari satu dekade.

Setidaknya 170 warga Afghanistan tewas, termasuk diantaranya 28 gerilyawan Taliban, kemudian ditambah 13 militer AS, sementara ratusan lainnya terluka.

BERITA REKOMENDASI

Biden mengatakan pada hari Sabtu kemarin bahwa serangan lain kemungkinan akan terjadi dalam 24 hingga 36 jam ke depan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas