Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keindahan Kawah Ijen di Jawa Timur Bikin Pemuda Jepang Jatuh Cinta kepada Indonesia

Karyawan perusahaan pendaur ulang air di Tokyo ini mengakui senang berkenalan dengan Indonesia.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Keindahan Kawah Ijen di Jawa Timur Bikin Pemuda Jepang Jatuh Cinta kepada Indonesia
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Yu Yamashita (33) kelahiran Itabashi Tokyo lulusan Universitas Tsukuba yang jatuh cinta kepada Indonesia gara-gara Kawah Ijen. Yamashita saat berada di depan karya fotonya yang dipamerkan di Nikon Salon Shinjuku Tokyo. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Berawal dari melihat buku dengan gambar Kawah Ijen di Jawa Timur Banyuwangi, Yu Yamashita (33) akhirnya jatuh cinta kepada Indonesia.

"Sedikitnya 8 kali saya telah bolak balik ke Indonesia setelah saya ke Banyuwangi 2015 dan terakhir awal tahun lalu ketika pandemi corona baru mulai merebak di dunia," papar Yu Yamashita kepada Tribunnews.com di lokasi pameran tunggalnya di Nikon Salon Shinjuku Tokyo, Senin (30/8/2021).

Pameran tunggal berlangsung sejak 17 Agustus hingga Senin (30/8/2021) karena terpilih sebagai juara Jun Miki Award ke-21 tahun 2019.

"Menunggu 2 tahun akhirnya baru sekarang saya berpameran kedua kali di Nikon Salon ini," papar Yamashita.

Pameran tunggal pertamanya tahun 2016 dengan tema Point Weather, lalu 2018 di Ginza Nikon Salon dan Osaka Nikon Salon dengan tema Kosmetik.

Lalu di Kiyosato Museum Fotografik Seni di Yamanashi tahun 2019.

Berita Rekomendasi

Karyawan perusahaan pendaur ulang air di Tokyo ini mengakui senang berkenalan dengan Indonesia.

"Orang Indonesia itu langsung bisa jadi sahabat, senang sekali saya dengan Indonesia. Itu juga salah satu sebab mengapa saya jadi sering bolak balik ke Indonesia," tambahnya.

Sang istri yang juga warga Jepang mendukung Yu Yamashita untuk pulang pergi ke Indonesia melakukan penelitian dan juga sekaligus menyalurkan jiwa fotografinya sehingga bisa menenangkan Jun Miki Award.

Karya fotonya mengenai desa Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar di Sukabumi dan Banyuwangi.

Perkenalannya dengan Aba Ugi, yang katanya "Raja" di Ciptagelar, menurut Yamashita, membuatnya berkenalan dengan seluruh anggota keluarga dan para tokoh di Ciptagelar serta memotret mereka dan menampilkannya di Tokyo dalam pamerannya ini.

Bahkan adik Aba Ugi, Adi, yang ke Okinawa bersama temannya, Epin, menjadi pemagang sejak 2015-2018 akhirnya menjadi sahabat Miyashita hingga kini.

Yu Yamashita (33) kelahiran Itabashi Tokyo lulusan Universitas Tsukuba yang jatuh cinta kepada Indonesia gara-gara Kawah Ijen. Yamashita saat berada di depan karya fotonya yang dipamerkan di Nikon Salon Shinjuku Tokyo.
Yu Yamashita (33) kelahiran Itabashi Tokyo lulusan Universitas Tsukuba yang jatuh cinta kepada Indonesia gara-gara Kawah Ijen. Yamashita saat berada di depan karya fotonya yang dipamerkan di Nikon Salon Shinjuku Tokyo. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Foto-foto pemandangan alam mereka saat di Okinawa pun ikut dipamerkan Yamashita di Nikon Salon Shinjuku membuat pameran semakin menarik.

"Pada tahun 2016, saya mengunjungi daerah sekitar gunung berapi Ijen di Jawa Timu dan memotret keadaan pengumpulan belerang di dekat puncak tempat semburan gas beracun dan lokasi kerja di mana belerang dicairkan dan diproses," ceritanya.

Tidak ada peralatan keamanan, dan pekerjaan berdampingan dengan bahaya. Sebuah upah kecil. Mengetahui bahwa belerang yang dikirim adalah bahan baku kosmetik, ia merilis sebuah karya bernama "Kosmetik" pada tahun 2018 dalam pameran tunggalnya.

Yamashita mengaku masih ingin mengunjungi Indonesia jika pandemi corona sudah mereda.

"Semua indah, nyaman dan bagus. Masyarakatnya juga menyenangkan bisa cepat berteman dengan saya, jadi saya senang sekali dengan Indonesia," paparnya.

Yamashita berharap suatu saat bisa berpameran foto di Indonesia mengenai suasana kehidupan dan alam yang ada di Indonesia.

Baca juga: 6 Orang di SMP Chiba Jepang Terpapar Covid-19 Setelah Menonton Paralimpiade Tokyo

Sebagai catatan, Jun Miki Award adalah penghargaan inspirasi dari Miki Jun, pelopor Jepang dalam jurnalisme foto, yang merupakan fotografer Jepang pertama yang menerbitkan di Life Magazine.

Penghargaan yang diberikan oleh Nikon Salon kepada fotografer di bawah usia 35 tahun.

Nikon menamai penghargaan tersebut setelah mendiang Jun Miki, kelahiran Okayama (14/9/1919), meninggal dunia tanggal 22 Februari 1992 di Tokyo.

Penghargaan yang diberikan tidak hanya berdasarkan satu foto saja tetapi keseluruhan pameran, termasuk judul, pendahuluan, semua foto, keterangan, pengurutan, dan pencetakan.

Hadiahnya berupa sertifikat, 100.000 yen, dan sebuah Nikon D7000 dengan lensa zoom VRII 18-200mm.

Penghargaan Inspirasi Miki Jun dua tahunan ditambahkan oleh Nikon Salon di bawah Penghargaan Miki Jun pada tahun 2003.

Penghargaan ini diberikan setiap tahun untuk pameran paling kreatif dan luar biasa melalui program Juna21 Nikon Salon.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas