Pejuang Taliban Kenakan Seragam Militer AS Saat Rayakan Penarikan Pasukan di Bandara Kabul
Pejuang Taliban mengenakan seragam militer AS dan menembak ke udara saat merayakan kemenangan setelah pasukan AS meninggalkan Afghanistan
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM - Pejuang Taliban terlihat merayakan penarikan pasukan AS dari Afghanistan di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul dengan mengenakan seragam militer AS.
Seorang reporter Los Angeles Times mentweet-kan suasana itu pada Senin (30/8/2021) malam. Ia juga membagi-bagikan foto-foto peristiwa tersebut.
Dilansir dari Sputniknews, foto-foto itu menunjukkan Taliban memamerkan senjata buatan Amerika Serikat saat mengenakan seragam militer AS.
Ini mereka lakukan setelah penerbangan terakhir AS lepas landas dari bandara. Juga dilaporkan adanya tembakan ke udara dan sorak sorai pejuang Taliban.
Video juga dibagikan di Twitter sebelumnya yang menunjukkan pejuang Taliban melepaskan tembakan ke udara untuk menandai berakhirnya 20 tahun pendudukan Amerika. Sayup sayup juga terdengar teriakan syukur dalam video itu.
Baca juga: Taliban Sempat Tawari Militer AS Untuk Amankan Kabul, Tapi Ditolak
Baca juga: Resolusi PBB: Taliban Harus Bolehkan Warga Tinggalkan Afghanistan, Rusia dan China Abstain
Euforia Taliban di Bandara Kabul berlangsung ketika Kepala Centcom AS Kenneth McKenzie memastikan pada Senin (30/8/2021) bahwa AS telah melakukan demiliterisasi beberapa peralatan militer di Afghanistan yang tidak dapat dibawa kembali selama penarikan.
Peralatan militer bernilai miliaran dolar dikhawatirkan telah jatuh ke tangan Taliban, termasuk helikopter Black Hawk dan Humvee yang terkenal.
Selain itu juga ada perangkat biometrik militer, yang dapat digunakan untuk melacak mantan sekutu Afghanistan yang bekerja dengan Amerika.
Peralatan itu awalnya dipasok untuk meningkatkan kemampuan pasukan Afghanistan dan dilaporkan ditinggalkan oleh militer AS di tengah kekacauan evakuasi dari negara itu.
Foto dan rekaman yang diposting di media sosial beberapa hari sebelum menggambarkan pejuang Taliban berpose di samping barang rampasan militer mereka.
Baca juga: Taliban: Amerika Telah Kalah, Kami Ingin Berhubungan Baik dengan Seluruh Dunia
Baca juga: Taliban Izinkan Wanita Afghanistan Melanjutkan Pendidikan, tapi Larang Keras Kelas Campuran
Ini dilakukan ketika Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan mengkonfirmasi bahwa sejumlah besar senjata yang dipasok AS telah disita Taliban.
Pesawat militer C-17 AS terakhir meninggalkan Bandara Kabul pada pukul 15:29. EST dengan Duta Besar untuk Afghanistan Ross Wilson di atas kapal.
Amerika Serikat memiliki batas waktu 31 Agustus untuk menarikpasukannya dari Afghanistan.
Namun, hari-hari terakhir penarikan pasukan ditandai dengan serangan mematikan yang diklaim telah dilakukan oleh teroris ISIS-Khorasan, di mana hampir 200 orang tewas, termasuk 13 anggota militer AS.
Washington membalas dengan serangan pesawat tak berawak (drone), yang menurut militer AS, menargetkan teroris ISIS-K.
Baca juga: Rudal AS Cegat Serangan Lima Roket ke Bandara Kabul, Sehari Setelah Ledakkan Mobil ISIS-K
Baca juga: Militer AS Akui Korban Tambahan dalam Serangan Terhadap ISIS-K, Dilaporkan Enam Balita Tewas
Namun serangan ini dilaporkan tewas menewaskan sejumlah warga sipil, termasuk balita berusia 2 tahun.
Bebas dan Merdeka
Seorang juru bicara kantor politik Taliban mengatakan kepada Sputnik bahwa seluruh Afghanistan berada di bawah kendali penuh Taliban sekarang setelah pasukan AS terakhir meninggalkan negara itu.
"Sekarang negara kita telah bebas dan merdeka," kata juru bicara itu.
Juru bicara Taliban mengatakan kemenangan di Afghanistan adalah miliki semua.
Para pemimpin Taliban dilaporkan secara simbolis berjalan melintasi landas pacu Bandara Internasional Kabul setelah AS keluar.
Baca juga: Prediksi Kabinet Taliban, Ada Mantan Tahanan Guantanamo, Tampaknya akan Diumumkan dalam Waktu Dekat
Baca juga: Taliban Salahkan Ashraf Ghani yang Tinggalkan Afghanistan, Dianggap Jadi Penyebab Kekacauan Negara
Namun Taliban juga mengatakan mereka ingin memiliki hubungan diplomatik yang baik dengan AS.
"Kami ingin memiliki hubungan baik dengan AS dan dunia. Kami menyambut baik hubungan diplomatik dengan mereka semua", kata Zabihullah Mujahid seperti dikutip AFP.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sebelumnya mengumumkan bahwa Washington akan memindahkan pangkalan operasi diplomatiknya untuk Afghanistan ke Doha, Qatar, setelah menyelesaikan penarikan pasukan militernya dari Kabul. (Tribunnews.com/Sputniknews/Hasanah Samhudi)