Presiden Rusia Vladimir Putin: 20 Tahun AS Berada di Afghanistan Berakhir Tragedi, Hasilnya Nol
Presiden Rusia Vladimir Putin menilai 20 tahun keberadaan AS di Afghanistan berakhir dengan tragedi dan hasilnya nol
Editor: hasanah samhudi
Ia khawatir bahwa Islam radikal akan menyebar ke negara-negara yang bersahabat dengannya.
Baca juga: Taliban Sempat Tawari Militer AS Untuk Amankan Kabul, Tapi Ditolak
Baca juga: Taliban Akan Berikan Amnesti kepada Presiden Ashraf Ghani Jika Ingin Kembali
Putin berbicara menyusul pernyataan Pentagon yang secara resmi mengumumkan akhir misi militer Amerika di Afghanistan pada hari Senin (30/8/2021).
Saat itu, pesawat terakhir yang membawa pasukan AS meninggalkan Bandara Kabul, memberikan kendali penuh kepada Taliban.
Taliban, pada gilirannya, menyatakan Afghanistan sebagai negara bebas dan berdaulat, menggambarkan selesainya penarikan pasukan AS sebagai momen bersejarah.
Pada tanggal 15 Agustus, pejuang Taliban memasuki Kabul tanpa perlawanan sebelum mendeklarasikan Afghanistan sebagai Emirat Islam Afghanistan
Moskow bersikap optimis namun hati-hati terhadap kepemimpinan baru di Kabul, dengan mengatakan Rusia tidak akan mencampuri urusan dalam negeri.
Baca juga: Resolusi PBB: Taliban Harus Bolehkan Warga Tinggalkan Afghanistan, Rusia dan China Abstain
Baca juga: Di Tangan Taliban, Warga Afghanistan Tak Lagi Pakai Celana Jins, Tak Terdengar Lagi Suara Musik
Rusia telah mengevakuasi ratusan orang dari Afghanistan dan berencana untuk melakukan penerbangan lebih lanjut.
Sementara perwakilan khusus Putin di Afghanistan, Zamir Kabulov, pekan lalu mengatakan bahwa Kedutaan Rusia berusaha menjalin hubungan dengan penguasa baru Taliban di Afghanistan.
Kabulov mengatakan, Rusia siap membantu membangun kembali ekonomi Afghanistan.
Ia mendesak negara-negara Barat untuk tidak membekukan aset keuangan pemerintah Afghanistan.
"Kami menjalin hubungan (dengan pejabat Taliban), kedutaan kami di Kabul bekerja cukup aktif dalam hal ini," katanya kepada televisi pemerintah Rusia.
Baca juga: Detik-detik AS Resmi Keluar dari Afghanistan, Taliban Bersiap Mengambil Alih Bandara Kabul
"Kami telah memiliki kontak seperti itu untuk waktu yang lama dan kami akan bekerja lebih jauh pada mereka,” katanya. (Tribunnews.com/Aljazeera/Hasanah Samhudi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.