Cerita Jurnalis Wanita Pertama yang Wawancarai Taliban, Aturan Jilbab hingga Kaget Militan Datang
Penyiar TV Afghanistan, Beheshta Arghand yang sempat mewawancarai pejabat Taliban mengungkapkan sikap kelompok militan itu kepada jurnalis wanita.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Yousafzai, yang sempat dia wawancarai, membantu memasukkannya ke dalam daftar pengungsi Qatar.
Arghand juga menceritakan caranya menyesuaikan jilbab agar terlihat lebih seperti jilbab tradisional ketika seorang pejabat Taliban tiba-tiba muncul di studionya.
Pejabat militan itu meminta untuk diwawancarai.
Jurnalis wanita ini mengatakan, kejadian itu terjadi dua hari setelah kelompok Islam mengambil alih Kabul.
Baca juga: Sosok Hibatullah Akhundzada, Pemimpin Taliban yang Jadi Otoritas Tertinggi Afghanistan
Baca juga: BIN Akui Menyusup Masuk Ke Taliban, Cegah Perang Melebar ke Indonesia
"Saya melihat mereka datang (ke stasiun televisi). Saya kaget, saya kehilangan kendali. Saya berkata pada diri sendiri bahwa mungkin mereka datang untuk bertanya mengapa saya datang ke studio."
"(Untungnya) saya selalu mengenakan pakaian panjang di studio karena kami memiliki orang yang berbeda dengan pikiran yang berbeda," kata wanita 23 tahun itu kepada Reuters di Doha.
Arghand mengaku saat itu beberapa kali memeriksa pakaiannya untuk memastikan tidak ada bagian tubuh yang terlihat dan mulai melontarkan pertanyaan.
Dari kejadian tersebut, Arghand menjadi jurnalis wanita Afghanistan pertama yang melakukan tanya jawab kepada Taliban.
Kini setelah keluar dari Afghanistan, Arghand mengatakan dia menyadari betapa dia mencintai negaranya dan profesi yang dia pilih daripada kekhawatiran keluarganya.
"Ketika saya duduk di pesawat, saya berkata pada diri sendiri bahwa sekarang Anda tidak punya apa-apa," katanya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)