Taliban Menyerang Kelompok Perlawanan di Lembah Panjshir Setelah Perundingan Gagal
Pertempuran antar warga Afghanistan terjadi saat pasukan Taliban menyerang kelompok perlawanan di Lembah Panjshir setelah perundingan gagal
Editor: hasanah samhudi
"Setelah negosiasi gagal dan serangan Taliban terakhir, diputuskan bahwa negosiasi selesai dan pertempuran melawan Taliban akan berlangsung di Panjshir dan wilayah lain di Afghanistan," kata Front Perlawanan Nasional dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Rayakan Penarikan Pasukan AS di Bandara Kabul, Taliban Sebut Afghanistan Negara Bebas dan Berdaulat
Baca juga: Taliban Janji Atasi ISIS, Berharap Serangan Berhenti Ketika AS Keluar dari Afghanistan
Menurut Front, Taliban menawarkan satu atau dua kursi di pemerintahan yang mereka coba bentuk, tetapi perlawanan menolak tawaran itu.
Taliban memberlakukan bentuk radikal syariah, atau hukum Islam, ketika memerintah dari 1996-2001.
Namun kali ini, Taliban mencoba menampilkan wajah yang lebih moderat.
Taliban berjanji melindungi hak asasi manusia dan tidak akan melakukan balas dendam terhadap musuh lama.
Amerika Serikat, Uni Eropa dan lain-lain meragukan jaminan tersebut, mengatakan pengakuan formal pemerintah baru, dan bantuan ekonomi yang akan mengalir dari itu, bergantung pada tindakan.
Baca juga: Taliban: Amerika Telah Kalah, Kami Ingin Berhubungan Baik dengan Seluruh Dunia
Baca juga: Pemimpin Taliban Hibatullah Akhundzada Bakal Jadi Otoritas Tertinggi Afghanistan, Ini Profilnya
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan pada hari Kamis bahwa Jerman siap untuk melanjutkan kehadiran diplomatik di Kabul jika Taliban memenuhi persyaratan tertentu.
"Kami ingin melihat pemerintah yang inklusif (di Kabul), penghormatan terhadap hak asasi manusia dan perempuan yang mendasar,” katanya.
Ia menegaskan, “Afghanistan tidak boleh lagi menjadi tempat berkembang biak bagi terorisme internasional."
Begitupun dengan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian, yang mengatakan kepada surat kabar Le Figaro bahwa Paris belum melihat sinyal positif bahwa kelompok itu telah berubah.
Sebuah sumber yang mengetahui langsung langkah tersebut mengatakan para diplomat Afghanistan telah diminta untuk tinggal di pos luar negeri untuk sementara waktu dengan alasan belum terlihat perubahan pada Taliban. (Tribunnews.com/CNA/Hasanah Samhudi)