Ketua Federasi Ekonomi Berharap PM Jepang yang Baru Kuat Bangun Sistem Ekonomi dan Sosial
Ketua Keidanren Masakazu Tokura juga mengaku terkejut dengan pengunduran diri PM Yoshihide Suga dari pencalonan Presiden LDP (Partai Liberal Demokrat)
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Ketua Federasi organisasi ekonomi Jepang (Keidanren), Masakazu Tokura berharap PM Jepang yang baru dapat lebih luat lagi membangun sistem perekonomian dan sistem sosial yang ada di Jepang. Sehingga Jepang dapat segera ke luar dari masa pandemi Covid-19 yang sulit.
"Untuk PM Jepang baru yang berikutnya, banyak masalah memang harus dihadapi, tetapi kita perlu seseorang pemimpin yang dapat menunjukkan kepemimpinan yang kuat untuk membangun sistem ekonomi dan sosial yang kuat menuju masa depan lebih baik di tengah pandemi Corona," harap Masakazu Tokura, Jumat (3/9/2021).
Ketua Keidanren Masakazu Tokura juga mengaku terkejut dengan pengunduran diri PM Yoshihide Suga dari pencalonan Presiden LDP (Partai Liberal Demokrat).
"Saya sangat terkejut. Itu hanya satu kata. Saya mengerti bahwa dia telah mengerjakan tindakan corona tanpa tidur dan gelisah. Terutama kecepatan vaksinasi. Ini tidak akan mungkin terjadi tanpa kepemimpinan kuat dari Perdana Menteri Suga," ujarnya.
Baca juga: Menteri Jepang Shinjiro Koizumi Menangis Setelah Mendengar PM Yoshihide Suga Mengundurkan Diri
PM Jepang Suga mengundurkan diri dari Pencalonan Presiden LDP dan calon kuat saat ini adalah Fumio Kishida.
Jika Kishida terpilih sebagai Ketua LDP maka akan jadi PM Jepang ke-100, apabila LDP dan Komeito mendapatkan kursi mayoritas dari pemilihan nasional, memilih wakil rakyat untuk majelis rendah Jepang tanggal 20 Oktober mendatang.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.