Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Setelah Taliban Berkuasa, Penerbangan Domestik di Afghanistan Berangsur Pulih

Penerbangan domestik di Afghanistan dikabarkan telah kembali beroperasi setelah bandara Kabul dibuka untuk pengiriman bantuan dan layanan domestik.

Penulis: Hari Darmawan
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Setelah Taliban Berkuasa, Penerbangan Domestik di Afghanistan Berangsur Pulih
AFP/WAKIL KOHSAR
Ilustrasi: Anggota unit militer Taliban Badri 313 mengamankan bandara mengenakan seragam militer AS, di Kabul, Selasa (31 Agustus 2021), setelah AS menarik semua pasukannya keluar dari negara itu untuk mengakhiri perang brutal selama 20 tahun -- perang yang dimulai dan diakhiri dengan kelompok Islam garis keras. Dalam kekuatan. (Wakil KOHSAR/AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penerbangan domestik di Afghanistan dikabarkan telah kembali beroperasi setelah bandara Kabul dibuka untuk pengiriman bantuan dan layanan domestik.

Maskapai asal Afghanistan, Ariana Afghan Airlines, juga telah melakukan penerbangan domestik dari Kabul ke beberapa kota besar di negara tersebut, Sabtu (4/9/2021).

Pihak maskapai menyebutkan, penerbangan ini berlangsung setelah tim teknis dari Qatar membuka kembali bandara Kabul untuk mengirimkan bantuan dan layanan domestik ke Afghanistan.

Mengutip dari laman situs Channel News Asia pada Minggu (5/9/2021), maskapai Ariana Afghan Airlines melakukan penerbangan antara Kabul dan kota barat Herat, Mazar-i Sharif di Afghanistan Utara dan Kandahar.

Kembali dibukanya bandara Kabul ini, memberikan kehidupan lagi di wilayah Afghanistan terutama di kawasan pegunungan yang menjadi prioritas bagi Taliban.

Baca juga: Berita Foto : Peristiwa Langka Protes Perempuan Afghanistan

Taliban sendiri berusaha memulihkan ketertiban di Afghanistan setelah berhasil menguasai Kabul pada 15 Agustus 2021.

Berita Rekomendasi

Bandara Kabul telah ditutup sejak berakhirnya pengangkutan udara besar-besaran yang dipimpin Amerika Serikat (AS) terhadap warganya, warga negara Barat lain, dan warga Afghanistan yang membantu negara-negara Barat.

Berakhirnya evakuasi puluhan ribu orang itu menandai penarikan pasukan AS terakhir dari Afghanistan setelah 20 tahun perang.

Baca juga: Taliban Bidik China dan Rusia sebagai Partner Investasi untuk Bangun Afghanistan Baru

Ribuan orang yang ingin meninggalkan Afghanistan karena takut dengan kehidupan mereka di bawah pemerintahan Taliban, tertinggal ketika operasi evakuasi berakhir pada akhir Agustus.

Padahal Taliban telah menjanjikan perjalanan yang aman bagi mereka yang ingin pergi dari negara itu.

Afghanistan Dibayangi Predikat Negara Gagal

Kelompok Taliban telah berhasil menduduki hampir seluruh wilayah Afghanistan, termasuk ibu kota negara itu, Kabul.

Konflik berkepanjangan yang terjadi di Afghanistan berujung pada predikat failed state atau negara gagal.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas