Jenderal Top Afghanistan Tewas dalam Peperangan Taliban & Kelompok Panjshir, Keponakan Pimpinan NRF
Jenderal top Afghanistan yang merupakan keponakan pimpinan NRF, tewas dalam peperangan antara Taliban dan kelompok Panjshir.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Dilaporkan NRF memiliki anggota ribuan orang.
Sejumlah foto yang dirilis minggu ini menunjukkan NRF sebagai kelompok yang terorganisir, bersenjata lengkap, dan terlatih.
Kelompok ini dipimpin Ahmad Massoud, putra dari tokoh pemimpin Afghanistan yang berhasil memukul mundur pasukan Uni Soviet, yakni Ahmad Shah Massoud.
Dalam perjuangannya selama Perang Soviet-Afghanistan, Ahmad Shah Massoud kemudian dijuluki 'Singa Panjshir'.
Selain menahan invasi Soviet pada 1980-an, Ahmad Shah Massoud juga memimpin sayap militer pemerintah melawan milisi Taliban.
Adapun putranya, Ahmad Massoud (32), merupakan lulusan King's College London dan Akademi Militer Sandhurst.
Kini Ahmad Massoud bersama pasukan perlawanan di Lembah Panjshir bertekad meneruskan jejak ayahnya untuk mengalahkan Taliban.
Baca juga: Pejabat Senior Taliban: Wanita Tidak Dimasukkan ke Pemerintahan Baru Afghanistan
Baca juga: Tolak Taliban dan Lakukan Perlawanan, Pejuang Perlawanan Panjshir Dipimpin Putra Tokoh Afghanistan
Ahmad melakukan berbagai upaya, salah satunya meminta bantuan kepada pemerintah dalam negeri maupun luar negeri.
Awal tahun ini, Ahmad bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang diduga membicarakan rencana membentuk sekutu internasional ketika penarikan pasukan AS semakin dekat saat itu.
Dalam sebuah wawancara dengan CNN, Massoud memperingatkan bahwa Taliban tidak berubah.
Dia dan pejuangnya percaya "bahwa demokrasi, hak, dan kebebasan semua warga negara tanpa memandang ras dan jenis kelamin harus dipertahankan."
Sebagian rtikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tolak Taliban dan Lakukan Perlawanan, Pejuang Perlawanan Panjshir Dipimpin Putra Tokoh Afghanistan
Baca artikel terkait konflk di Afghanistan
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Ika Nur Cahyani)