100 ABK Indonesia Dapat Vaksin Covid-19 dari Pemerintah Uruguay
Pemerintah Uruguay akan melakukan vaksinasi dosis kedua bagi para ABK di awal Oktober 2021.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, MONTEVIDEO – Sebanyak 100 Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia yang saat ini berada di Pelabuhan Montevideo mendapatkan vaksin anti Covid-19 dosis pertama dari Pemerintah Uruguay.
Konsulat Kehormatan RI di Montevideo yang berada di bawah koordinasi KBRI Buenos Aires terjun langsung untuk mengawasi pelaksanaan vaksinasi yang melibatkan Kemenkes dan otoritas pelabuhan setempat.
Dipimpin oleh Konsul Kehormatan RI di Montevideo, Nicolás Potrie, proses pendampingan ABK dilakukan dari proses pendaftaran hingga pengamatan pasca vaksinasi.
"Dalam pernyataan yang diliput pers, Menteri Kesehatan Uruguay Daniel Salinas mengatakan bahwa vaksinasi tersebut merupakan ‘aksi kemanusiaan dan solidaritas’ kepada pekerja asing," ujar Konsul Nicolas dalam keterangannya, Kamis (9/9/2021).
Dubes RI Buenos Aires, Niniek Kun Naryatie, sangat mengapresiasi aksi solidaritas yang ditunjukkan Pemerintah Uruguay tersebut.
Baca juga: Kunjungan Kerja ke Yogyakarta, Jokowi Ingin Pastikan Vaksinasi Terus Bergulir
"Ini adalah gestur yang baik yang patut diapresiasi dan ditiru," ujarnya.
Pemerintah Uruguay akan melakukan vaksinasi dosis kedua bagi para ABK di awal Oktober 2021.
Vaksinasi kepada 250 ABK asing, termasuk dari Indonesia, dilakukan karena Pelabuhan Montevideo adalah salah satu pelabuhan utama di Amerika Selatan, di mana sepanjang musim semi, banyak kapal berbendera asing yang mempekerjakan awak kapal dari seluruh dunia berlabuh.
"Mereka akan berada di pelabuhan hingga akhir tahun, menunggu masa tangkap ikan berikutnya," ujar Dubes R Niniek Kun Naryatie.
Dalam masa reses ini, banyak dari ABK yang ditugaskan mengisi persediaan atau melakukan perbaikan pada kapal.
Selain mengawasi jalannya vaksinasi, Konsulat Kehormatan RI di Montevideo juga mengumpulkan data-data para pelaut Indonesia agar dapat tercatat pada Portal Peduli WNI.
Sehingga KBRI dan Konsulat dapat melakukan respons cepat, membantu mereka yang butuh pertolongan di saat darurat.
"Upaya ini dilakukan untuk memastikan bahwa Negara hadir dan melindungi," ujarnya.