Jepang Temukan Virus Corona Strain Eta dan Kappa
Kedua strain saat ini ditetapkan sebagai varian yang jadi perhatian besar oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang telah melakukan analisis genetik sampel orang yang tiba di Jepang antara Desember 2020 dan 3 September 2021.
Hasilnya dinyatakan positif terpapar virus corona dan dikarantina di Institut Nasional Penyakit Menular.
Dari mereka ditemukan total 18 orang terinfeksi virus corona dengan strain eta.
Ini adalah pertama kalinya strain Eta ditemukan di Jepang.
Menurut situs web yang mendaftarkan urutan gen virus corona baru, strain Eta telah dilaporkan terinfeksi di lebih dari 70 negara, terutama di Eropa dan Amerika Serikat.
Ada lima jenis galur mutan yang harus diperhatikan, termasuk galur Lambda yang menyebar terutama di Amerika Selatan, galur Mu yang dilaporkan di Amerika Selatan dan Eropa, dan galur Kappa yang ditemukan di India.
Telah ditunjuk dan diawasi oleh Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan.
Baca juga: Covid-19 Varian Mu Jangan Dianggap Sepele, Segera Perketat WNA Masuk ke Indonesia
Menurut pihak Kementerian Kesehatan Jepang, Kamis (9/9/2021), Jepang telah mengkonfirmasi 18 kasus varian Eta dari virus corona.
Demikian juga terdeteksi varian Kappa, yang pertama kali terdeteksi di India, telah dikonfirmasi di antara 19 orang di Jepang.
Kasus varian Kappa di luar karantina dikonfirmasi di Prefektur Mie, Jepang tengah, pada bulan Juni 2021.
Kedua strain saat ini ditetapkan sebagai varian yang jadi perhatian besar oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sementara itu beasiswa dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.