Vaksin Langka, Pengadilan India Dukung Interval Lebih Pendek Antar Dosis Bagi yang 'Berani Bayar'
Pengadilan di India telah memerintahkan pemerintah negara itu untuk menawarkan pilihan jeda empat minggu antar dosis vaksin AstraZeneca yang diproduks
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Pengadilan di India telah memerintahkan pemerintah negara itu untuk menawarkan pilihan jeda empat minggu antar dosis vaksin AstraZeneca yang diproduksi lokal dengan nama 'Covishield', bagi mereka yang 'berani membayar'.
Saat ini jeda waktu antara dosis pertama dan kedua untuk vaksin tersebut telah berlipat ganda, dari interval 12 minggu menjadi 16 minggu.
Padahal sebelumnya jeda waktu antar dosis di negara itu hanya 4 minggu saja.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (10/9/2021), India telah menggandakan jarak antar dosis vaksin Covishield yang diproduksi secara lokal sejak Mei lalu.
Hal ini dilakukan untuk membantu mengatasi persediaan yang langka, sehingga negara itu memberikan setidaknya satu dosis kepada 57 persen dari 944 juta orang dewasanya.
Sedangkan jumlah yang telah menerima vaksinasi lengkap baru mencapai 17 persen.
Dalam sebuah perintah yang diposting di laman resmi pengadilan negara itu pada Senin lalu, pengadilan tinggi di negara bagian selatan Kerala memerintahkan perubahan dalam platform pemesanan vaksin Kementerian Kesehatan (Kemenkes) India.
Perintah itu meminta kementerian tersebut untuk memberikan pilihan, sama seperti yang ditawarkan kepada mereka yang hendak terbang ke luar negeri.
Baca juga: Lima WNA India Palsukan Dokumen, Empat Akan Dideportasi
"Tidak ada alasan untuk tidak memberikan hak istimewa yang sama kepada orang lain yang menginginkan perlindungan dini, terkait dengan pekerjaan, pendidikan, dan kebutuhan penting lainnya," kata pengadilan itu.
Keputusan itu menyusul permohonan yang telah diajukan dua perusahaan garmen yang memiliki total lebih dari 10.000 karyawan.
Pengadilan tersebut kemudian meminta pemerintah untuk mengaktifkan penjadwalan dosis kedua dalam jeda waktu empat minggu dari penerimaan dosis pertama bagi mereka yang menginginkannya.
Namun Kemenkes India belum menanggapi permintaan tersebut.
Sebelumnya, kementerian itu telah menyampaikan bahwa keputusan untuk memberikan jarak yang lebih panjang antar dosis didasarkan pada bukti ilmiah bahwa langkah tersebut dapat meningkatkan perlindungan.
Perlu diketahui, kampanye vaksinasi India telah dimulai pada pertengahan Januari lalu, dengan interval empat minggu antara dua dosis Covishield.
India pun telah menyuntikkan 698,4 juta dosis vaksin kepada warganya.
Sedangkan sekitar seperempat dari persediaan telah terjual, lalu sisanya diberikan secara gratis.
Penghitungan kasus infeksi di India saat ini telah mencapai 33,1 juta.
Angka ini mengalami peningkatan karena tercatat ada 31.222 kasus baru dalam 24 jam terakhir, dengan laporan kematian harian naik 290 kasus dari total 441.042.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.