Obama, Bush, Dan Clinton Bersatu Membantu Pengungsi Afghanistan di Amerika Serikat
Tiga mantan presiden AS, Barack Obama, Bill Clinton, George W Bush, mengukung situs Welcome.Us yang akan membantu pengungsi Afghanistan di AS
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Tiga mantan presiden AS, George W Bush, Bill Clinton, dan Barack Obama bersatu di belakang sebuah kelompok baru untuk mendukung pengungsi dari Afghanistan yang menetap di Amerika Serikat, setelah pasukan AS ditarik dari Afghanistan.
Mantan pemimpin dan istri mereka akan menjadi bagian dari Welcome.US, sebuah kelompok yang merupakan koalisi dari kalangan pengusaha AS, advokasi, dan pemimpin lainnya.
John Bridgeland, pejabat di masa Presiden George W Bush, mengatakan Welcome.US diluncurkan pada Selasa (14/9/2021).
“Situs web ini bakal menjadi satu titi masuk untuk memudahkan orang Amerika menyumbang, menjamu keluarga pengungsi melalui aplikasi sewa rumah Airbnb atau menemukan cara lain untuk membantu,” ujar John Bridgeland, yang juga ketua bersama kelompok ini.
Puluhan ribu warga Afghanistan telah tiba di Amerika Serikat sebagai bagian dari evakuasi AS.
Baca juga: Taliban Dikabarkan Blokir Empat Pesawat yang Bawa Pengungsi Warga Amerika dari Afghanistan
Baca juga: Sikap Negara-negara Terhadap Pengungsi Afghanistan: Pakistan Tutup Perbatasan, Turki Bangun Tembok
Banyak dari mereka akan menghadapi risiko jika mereka tetap berada di bawah Taliban setelah bekerja dengan AS dan pasukan sekutu atau dengan badan-badan Amerika dan internasional.
"Ribuan warga Afghanistan bersama kami di garis depan untuk mendorong dunia yang lebih aman, dan sekarang mereka membutuhkan bantuan kita," kata Bush dan istrinya, Laura, dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari Channel News Asia.
Penyelenggara mengatakan sejumlah dukungan dari Demokrat dan Republik sudah bermasukan bagi pengungsi Afghanistan, termasuk gubernur dari partai Republik dan Demokrat yang telah menandatangani upaya tersebut.
Sejumlah pemimpin negara bagian dan lokal AS mengatakan mereka akan menyambut pengungsi ke dalam komunitas mereka, meskipun imigrasi tetap menjadi masalah untuk beberapa bagian negara itu.
Selama pemerintahan mantan Presiden Donald Trump, penerimaan pengungsi dari seluruh dunia dipangkas ke level terendah dalam beberapa dekade.
Baca juga: Nasib Pengungsi Afghanistan setelah Melarikan Diri dari Taliban, ke Mana Mereka akan Cari Suaka?
Baca juga: Afghanistan: Lari dari Taliban, pengungsi tidur di jalanan ibu kota Kabul
Presiden Joe Biden telah berjanji untuk mengubah kebijakan itu.
Welcome.US juga mendapat dukungan lebih dari 280 orang dan entitas, termasuk bisnis AS seperti Microsoft, Starbucks, dan CVS Health, serta berbagai organisasi nirlaba, kelompok veteran, dan agen pemukiman kembali.
Pemerintahan Biden berusaha menampung sebanyak 50.000 pengungsi di pangkalan militer di Amerika Serikat.
Pengungsi lainnya tetap berada di pusat pemrosesan di dekat bandara AS tempat mereka mendarat, dan lebih banyak pengungsi berada di instalasi AS atau terjebak di negara ketiga di luar negeri.
Beberapa organisasi pengungsi telah mendorong Amerika Serikat untuk mengadopsi program sponsor swasta atau komunitas untuk pengungsi individu.
Baca juga: Sebut Negara Barat Gagal, Presiden Finlandia Prediksi Akan Muncul Gelombang Pengungsi Afghanistan
Baca juga: Pengungsi Afghanistan di Kota Medan Minta Dipindah ke 3 Negara Tujuan Suaka
Pola ini mirip dengan model yang digunakan di Kanada, dan melihat upaya sukarelawan nasional yang terkoordinasi ini sebagai salah satu cara untuk memulai proses itu.
"Kami ingin memanfaatkan momen ini dan kebutuhan besar untuk mengakses semua kapasitas di luar sana di Amerika Serikat untuk mendukung pengungsi Afghanistan," kata Nazanin Ash dari Komite Penyelamatan Internasional pada peluncuran Selasa. (Tribunnews.com/CNA/Hasanah Samhudi)