Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Para Peneliti di Kamboja Kumpulkan Sampel Kelelawar untuk Lacak Asal-Usul Covid-19

Para peneliti di Kamboja mengumpulkan sampel dari kelelawar dalam upaya mencari tahu asal usul pandemi Covid-19.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Para Peneliti di Kamboja Kumpulkan Sampel Kelelawar untuk Lacak Asal-Usul Covid-19
CNA
Peneliti mengumpulkan sampel kelelawar di Kamboja untuk melacak asal-usul Covid-19. 

TRIBUNNEWS.COM - Para peneliti mengumpulkan sampel dari kelelawar yang hidup di wilayah Kamboja Utara.

Pengumpulan sampel ini dilakukan dalam upaya memahami lebih dalam terkait asal usul Covid-19.

Satu dekade lalu, di wilayah Kamboja Utara, ditemukan virus pada hewan yang sangat mirip dengan Covid-19.

Dikutip dari CNA, dua sampel dari kelelawar tapal kuda dikumpulkan pada tahun 2010 di provinsi Stung Treng dekat Laos.

Sampel tersebut kemudian disimpan dalam freezer di Institut Pasteur du Cambodge (IPC), di Phnom Penh.

Baca juga: 30 September 2021 Jepang akan Cabut Pemberlakuan Status Darurat Covid-19

Baca juga: Polisi Dubai Punya Anjing K9 yang Bisa Lacak Covid-19, Pakai Sampel Keringat

Tes yang dilakukan tahun lalu mengungkapkan virus mirip dengan corona, yang telah menewaskan lebih dari 4,6 juta orang di seluruh dunia.

Tim peneliti IPC yang beranggotakan delapan orang telah mengumpulkan sampel dari kelelawar dan mencatat spesies, jenis kelamin, usia, dan detail lainnya selama seminggu.

Peneliti mengumpulkan sampel dari kelelawar di Kamboja.
Peneliti mengumpulkan sampel dari kelelawar di Kamboja.
BERITA REKOMENDASI

Penelitian serupa juga sedang terjadi di Filipina.

“Kami berharap hasil dari penelitian ini dapat membantu dunia untuk memiliki pemahaman yang lebih tentang Covid-19,” kata koordinator lapangan Thavry Hoem kepada Reuters.

Spesies inang seperti kelelawar biasanya tidak menunjukkan gejala patogen.

Namun, virus ini bisa sangat merusak jika ditularkan ke manusia atau hewan lain.

Dr Veasna Duong, Kepala Virologi di IPC, mengatakan bahwa lembaganya telah melakukan empat penelitian seperti itu dalam dua tahun terakhir.


Mereka berharap bisa mendapatkan petunjuk tentang asal usul dan evolusi virus yang ditularkan oleh kelelawar.

"Kami ingin mencari tahu apakah virus itu masih ada, dan untuk mengetahui bagaimana virus itu berevolusi," katanya kepada Reuters.

(Tribunnews.com/Yurika)

Artikel Virus Corona lainnya

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas