Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Senior Taliban Sebut Hukuman Potong Tangan bagi Pencuri akan Diberlakukan Kembali

Salah satu pendiri Taliban menyebut aturan keras akan diberlakukan kembali, seperti eksekusi dan amputasi tangan.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Senior Taliban Sebut Hukuman Potong Tangan bagi Pencuri akan Diberlakukan Kembali
Screenshot Twitter @KawoonKhamoosh @axios
Anggota senior Taliban, Mullah Nooruddin Turabi, menyebut hukuman garis keras akan diberlakukan kembali. 

"Pemotongan tangan sangat diperlukan untuk keamanan,” katanya, menyebut hukuman itu memiliki efek jera.

Baca juga: Cerita Sejumlah Penyanyi Afghanistan yang Kabur dari Taliban, Takut Dieksekusi Bila Tidak Pergi

Baca juga: Taliban Aniaya dan Tahan Dua Jurnalis Afghanistan Karena Liput Unjuk Rasa Perempuan

Turabi mengatakan kabinet sedang mempelajari apakah mereka akan melaksanakan hukuman di depan umum dan apakah mereka akan "mengembangkan kebijakan".

Selama pemerintahan Taliban sebelumnya, Turabi adalah salah satu penegak hukum yang paling ganas dan tidak kenal kompromi.

Ketika Taliban mengambil alih kekuasaan pada tahun 1996, salah satu tindakan pertamanya adalah meneriaki seorang jurnalis wanita, menuntutnya meninggalkan ruangan pria, dan kemudian memberikan tamparan keras di wajah seorang pria yang keberatan.

Turabi juga terkenal atas aksinya yang merobek kaset musik dari mobil, merentangkan ratusan meter kaset yang hancur di pohon dan rambu-rambu lalu lintas.

Dia juga menuntut laki-laki memakai sorban di semua kantor pemerintah.

Antek-anteknya seringkali memukuli laki-laki yang janggutnya dicukur.

Berita Rekomendasi

Di pemerintahannya, olahraga dilarang.

Pasukan penegak Turabi memaksa pria ke masjid untuk sholat lima waktu.

Dalam wawancara minggu ini dengan AP, Turabi berbicara dengan seorang jurnalis wanita.

"Kami berubah dari masa lalu," katanya.

Dia mengatakan sekarang Taliban mengizinkan televisi, ponsel, foto dan video karena ini adalah kebutuhan rakyat, dan mereka serius tentang itu.

Ia menyiratkan bahwa Taliban melihat media sebagai cara untuk menyebarkan pesan mereka.

"Sekarang kita tahu daripada hanya mencapai ratusan, kita bisa mencapai jutaan (dengan media)," katanya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas