Jepang Prihatin terhadap Gerakan China di Laut China Selatan dan Timur
PM Suga menyatakan keprihatinan tentang situasi di Laut China Timur dan Laut China Selatan, mengingat China, yang terus maju secara paksa ke lautan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang prihatin terhadap gerakan China khususnya di Laut China Selatan dan Timur. Keprihatinan itu disampaikan pada pertemuan para pemimpin 4 negara yaitu Jepang, Amerika Serikat, India dan Australia, Jumat (24/9/2021) waktu Amerika.
"Pada pertemuan tatap muka pertama, para pemimpin keempat negara menegaskan bahwa mereka akan terus bekerja sama melalui perluasan dan pasokan vaksin atas tanggapan terhadap virus corona," ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (25/9/2021).
Selain itu, Perdana Menteri Yoshihide Suga menyatakan keprihatinan tentang situasi di Laut China Timur dan Laut China Selatan, mengingat China, yang terus maju secara paksa ke lautan.
Para pemimpin masing-masing negara sepakat untuk bekerja sama terkait hal ini.
Pernyataan bersama tersebut menyatakan, "Kami akan memulai kerja sama baru di dunia maya dan memerangi ancaman dunia maya. Kami akan berbagi data satelit untuk tanggap bencana dan pemanfaatan sumber daya laut."
Selain itu, keempat negara menegaskan kerja sama di bidang infrastruktur, energi bersih, dan teknologi maju, dan mengeluarkan "prinsip-prinsip desain teknologi, pengembangan, pemanfaatan, dll" untuk memimpin dunia pada inovasi teknologi tingkat tinggi dan terbuka.
Selain menegaskan akan bekerja sama dalam memperluas produksi vaksin dan memasok ke kawasan Indo-Pasifik sebagai penanggulangan terhadap virus corona.
"Kami akan memperkuat kerja sama di bidang-bidang seperti infrastruktur, ruang angkasa, siber, dan energi bersih."
Selain itu, Perdana Menteri Yoshihude Suga bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih dan menyatakan keyakinannya bahwa pentingnya aliansi Jepang-AS tidak akan berubah di masa depan.
Demikian pula ajakan Jepang kepada AS agar kembali lagi bergabung ke dalam kelompok Trans Pacific Partnership (TPP).
Baca juga: Pernyataan Bersama Pimpinan Quad yakni AS, Jepang, Australia dan India
Setelah menyelesaikan serangkaian jadwal, Perdana Menteri Suga meninggalkan pangkalan militer AS di pinggiran kota Washington dengan pesawat pemerintah setelah pukul 01.30 waktu Jepang dan sedang dalam perjalanan pulang menuju Tokyo saat ini.
Malam ini diperkirakan tiba di Bandara Haneda Tokyo.
PM Jepang juga sempat berhenti di dalam sebuah taman di Washington.
Banyak kertas seperti origami diletakkan di atas rerumputan dan PM Yoshihide Suga sempat mengheningkan cipta berdoa sejenak selama beberapa detik.
Kemungkinan lokasi ini sebagai tempat peringatan meninggalnya beberapa orang saat peristiwa serangan teroris 11 September 2001, 20 tahun lalu.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.