Gelombang Keenam Covid-19 di Jepang Diprediksi Terjadi Akhir Tahun 2021
Mengantisipasi gelombang keenam Covid-19, Norihisa Tamura meminta setiap prefektur untuk memutuskan kebijakan pada akhir Oktober 2021.
Editor: Dewi Agustina
Sehingga mereka dapat menerima pengamatan kesehatan dan pemeriksaan medis dengan frekuensi sesuai dengan gejalanya.
Memungkinkan penerima perawatan di rumah untuk menerima perawatan medis seperti terapi koktail antibodi untuk mencegah infeksi yang lebih parah.
Baca juga: Jepang Cabut Kondisi Darurat Covid-19, Kereta Mulai Dipadati Penumpang
"Setidaknya mereka yang sakit parah, mereka yang sakit sedang dan membutuhkan oksigen, dan mereka yang berisiko sakit parah harus segera dirawat di rumah sakit," ujarnya.
"Lebih jauh lagi, meskipun perlu waktu untuk menyesuaikan rawat inap karena penyebaran infeksi yang cepat, kami akan menyiapkan lingkungan yang dapat terhubung dengan rawat inap dengan ketenangan pikiran, termasuk pemanfaatan fasilitas medis sementara dan ruang tunggu rawat inap," kata menteri.
Selain itu, sentralisasi penyesuaian transfer ketika rawat inap diperlukan bahkan setelah pemulihan.
"Buat daftar petugas kesehatan setempat dan buat keputusan sebelumnya sehingga mereka dapat dikirim saat dibutuhkan," kata menteri Tamura.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.