Kasus Harian Covid-19 di Singapura Meningkat, 98 Persen Pasien Tidak Menunjukkan Gejala
Temuan kasus Covid-19 terbaru menunjukkan 98 persen pasien memiliki gejala ringan atau tanpa gejala sehingga bisa menjalani pemulihan di rumah.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah kasus harian Covid-19 di Singapura saat ini terus meningkat. Kementerian Kesehatan Singapura dalam pernyataan resminya menyatakan, dengan melihat tren yang terjadi sangat mungkin Singapura akan melampaui 3.200 kasus harian.
Bahkan mungkin akan menembus hingga 5.000 kasus setiap hari pada pertengahan Oktober nanti.
Temuan kasus Covid-19 terbaru menunjukkan 98 persen pasien memiliki gejala ringan atau tanpa menunjukkan gejala sehingga mereka bisa menjalani pemulihan di rumah.
Sementara, persentase pasien yang membutuhkan perawatan ICU masih terpantau rendah, sekitar 0,2 persen. Namun, dengan kasus yang lebih tinggi, ini dapat dimaknai menuju jumlah absolut yang lebih besar.
"Saat ini 34 tempat tidur di ruang ICU sudah terpakai dan kami memperkirakan jumlahnya akan meningkat. Kami akan terus memantau kapasitas dan penggunaannya secara ketat," sebut Kementerian Kesehatan Singapura dalam pernyataan resminya, Sabtu (2/10/2021).
Baca juga: Singapura Perpendek Aturan Karantina Bagi Wisatawan dari 14 Jadi 10 Hari Sejak Kedatangan
Menurut mereka, rendahnya angka pasien positif Covid-19 di sana terjadi karena sebagian besar warga Singapura telah tervaksinasi.
Pemerintah Singapura masih memantau dampak dari kebijakan yang diambil saat ini hingga sepekan ke depan untuk mengetahui kondisi terbaru.
Baca juga: Capaian Vaksinasi Indonesia Hampir Setara dengan 10 Kali Populasi Singapura
Disebutkan, meski jumlah kasus harian terus meningkat, laju peningkatan kasus Covid-19 sedikit melambat.
Kementerian Kesehatan Singapura juga menyatakan, ada bukti kuat bahwa upaya vaksinasi yang dilakukan selama ini mampu melindungi warganya dari risiko terpapar Covid-19 yang bersifat parah.
Baca juga: Covid-19 Bikin Angka Pernikahan di Singapura Menurun
Proporsi kasus pasien Covid-19 yang telah divaksinasi lengkap dan membutuhkan perawatan intensif atau meninggal terbukti 14 kali lebih kecil dibandingkan dengan yang tidak divaksinasi (0,12% dibandingkan dengan 1,67%).
Disebutkan, lansia khususnya mereka yang tidak divaksinasi berisiko lebih tinggi terpapar untuk penyakit parah. Kebanyakan dari mereka cenderung memiliki penyakit penyerta, yang memicu risiko lebih tinggi lagi.
Proporsi kasus Covid-19 lansia berusia 60 tahun ke atas di negara ini tetap stabil, di kisaran 27 hingga 32 persen dalam 28 hari terakhir.
"Kami mendesak semua manula, terutama minoritas manula yang tidak divaksinasi, untuk mengambil tindakan pencegahan ekstra dan menghindari tempat-tempat ramai selama periode ini," sebut Kementerian Kesehatan Singapura.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.