WHO Sudah Cabut Hambatan untuk Persetujuan Vaksin Sputnik V
Perusahaan yang mendaftarkan vaksin Sputnik V ke WHO perlu menandatangani beberapa dokumen dan menyerahkan dokumen tambahan.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Menteri Kesehatan (Menkes) Rusia Mikhail Murashko mengatakan, aksin virus corona (Covid-19) Sputnik V saat ini sedang dalam proses persetujuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Semua hambatan telah dicabut mulai hari ini, kami tidak melihat adanya hambatan untuk melanjutkan pekerjaan kami. Ini dikonfirmasi oleh Direktur Jenderal WHO (Tedros Adhanom Ghebreyesus), semua masalah telah diselesaikan," kata Murashko di Jenewa, Swiss, Sabtu.
Dikutip dari Sputnik News, Minggu (3/10/2021), saat ini perusahaan yang mendaftarkan vaksin Sputnik V ke WHO perlu menandatangani beberapa dokumen dan menyerahkan dokumen tambahan.
"Itu prosedur administrasinya," jelas Murashko.
Murashko juga membahas mengenai kemungkinan dilakukannya 'saling pengakuan' terkait sertifikat vaksin Covid-19 antara Rusia dan Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Erdogan Ingin Beli Sistem Rudal S-400 Buatan Rusia Meski Ditentang AS
Ia berharap delegasi AS di Jenewa melihat tujuan dari vaksin ini. "Mengizinkan vaksin memasuki pasar dan menyetujui obat untuk pencegahan Covid-19 adalah dua proses yang berbeda," papar Murashko.
Baca juga: Tiga Jet Tempur Sukhoi-35S Rusia Kawal Pengebom B52H Amerika Serikat di Atas Samudera Atlantik
Murashko pun mencatat bahwa AS dan Rusia akan kembali berdiskusi untuk membahas tentang hal ini. Perlu diketahui, pengembang vaksin Sputnik V kali pertama mengajukan persetujuan ke WHO pada Februari lalu.
Kemudian WHO melakukan inspeksi terhadap fasilitas manufaktur Rusia terkait produksi vaksin tersebut pada beberapa bulan kemudian, yakni Mei dan Juni.
Vaksin Sputnik V merupakan vaksin Covid-19 yang diklaim terdaftar pertama di dunia. Vaksin ini telah disetujui untuk penggunaan darurat pada 70 negara di seluruh dunia.
Menurut analisis dari uji coba yang diterbitkan di The Lancet, Sputnik V memiliki efektivitas mencapai 91,6 persen.