Taliban Diduga Bunuh 13 Orang dari Etnis Hazara dalam Baku Tembak di Afghanistan
Pasukan Taliban diduga membunuh 13 etnis Hazara dalam baku tembak di provinsi Daykundi, Afghanistan.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Garudea Prabawati
Melaporkan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh Taliban terbukti sulit, karena kelompok itu telah memutus layanan telepon seluler di banyak wilayah.
Tak lama setelah jatuhnya Kabul, terlihat bagaimana pejuang Taliban membantai sembilan pria etnis Hazara setelah menguasai provinsi Ghazni.
Kronologi Pembunuhan di Kahor
Taliban menguasai provinsi Daykundi pada 14 Agustus 2021.
Diperkirakan 34 mantan anggota ANDSF awalnya mencari keselamatan di distrik Khidir, dan membawa peralatan dan persenjataan militer pemerintah.
Mereka kemudian setuju untuk menyerah kepada Taliban ketika kelompok itu membangun otoritasnya atas sebagian besar wilayah tersebut.
Mohammad Azim Sedaqat, yang memimpin penyerahan, mengatur untuk menonaktifkan senjata kelompok di hadapan Taliban.
Pada 29 Agustus, orang-orang tersebut bernegosiasi untuk menyerah sepenuhnya kepada Taliban.
Kemudian tanggal 30 Agustus, diperkirakan 300 pejuang Taliban tiba dalam konvoi dekat desa Dahani Qul.
Desa tersebut merupakan tempat tinggal anggota ANDSF.
Beberapa dari mereka tinggal bersama anggota keluarganya.
Ketika anggota ANDSF berusaha meninggalkan daerah itu bersama keluarga mereka, satu kendaraan terjebak di dekat desa Kahor.
Para pejuang Taliban menyusul mereka dan menembaki kerumunan hingga membunuh gadis berusia 17 tahun, bernama Masuma.
Salah satu anggota ANDSF kemudian membalas, menewaskan satu pejuang Taliban dan melukai yang lain.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.